Pengertian Peta
Peta adalah suatu representasi/gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak objek-objek yang dipilih dari permukaan bumi, atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar yang diperkecil/diskalakan (International Cartographic Association, 1973).
Dari definisi di atas terdapat tiga hal penting yang harus dipahami, yaitu:
- Adanya penggambaran objek yang terdapat dimuka bumi (melalui simbolisasi).
- Adanya proyeksi dari permukaan bumi yang berbentuk tidak datar kedalam bidang datar
- objek-objek yang digambarkan diperkecil (dengan skala)
Ada beberapa ahli kartografi menjelaskan pengertian peta sebagai berikut.
- ICA (International Cartographic Association) Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau dipersekala
- Soetardjo Soerjosoemarno Peta adalah suatu lukisan dengan tinta dari seluruh atau sebagian permukaan bumi yang diperkecil dengan perbandingan ukuran yang disebut skala.
- Erwin Raisz (1948) Peta adalah suatu lukisan dengan tinta dari seluruh atau sebagian permukaan bumi yang diperkecil dengan perbandingan ukuran yang disebut skala.
- Aryono Prihandito (1988) Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.
- Bakosurtanal (2005) Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan.
Komponen Peta
Komponen peta pada dasarnya adalah hal-hal yang harus ada pada sebuah peta, agar peta tersebut dapat digunakan dengan baik oleh para penggunanya.
Judul Peta
Yaitu harus menggambarkan isi dan karakteristik peta yang digambar. Penempatannya bisa di mana saja selama tidak mengganggu makna dari peta, dan masih berada pada garis tepi peta.
Garis Tepi (Border)
Garis tepi juga dinamakan dengan border. Garis tepi atau border merupakan garis- garis yang terletak di bagian tepi peta. Ujung- ujung tiap garis bertemu dengan ujung garis yang berdekatan. Garis tepi atau border ini biasanya dibuat tebal dan juga rangkap dua.
Orientasi/Arah Mata Angin
Yang selalu ada pada peta dan tidak boleh dilupakan, meskipun kita sudah hafal adalah orientasi atau arah mata angin. Arah mata angin akan mempertegas keyakinan kita akan arah sehingga kita akan semakin mudah untuk memahami arah dalam membaca peta. Gambar arah mata angin dalam peta ada berbagai macam bentuk. Ada yang digambar lengkap dengan 8 sudut atau anak panah, ada pula yang hanya empat anak panah atau empat arah pokok (timur, selatan, barat, dan utara), bahkan ada yang hanya satu arah saja, yakni arah utara.
Skala Peta
Skala peta, pasti kita tidak asing lagi dengan yang satu ini. Skala peta merupakan sebuah bagian dari peta yang menunjukkan sebuah ukuran perbandingan. Skala peta adalah perbandingan jarak antara yang tercantum di peta dengan jarak yang sebenarnya.
Mengapa dibutuhkan skala peta? Karena semua jenis peta yang ada pada dasarnya adalah hasil pengecilan dari sebuah wilayah yang ada di permukaan Bumi. Bedanya, bumi yang bulat dilukiskan dalam bidang datar. Proses pengecilan ini tentu saja akan menghasilkan perbandingan antara kenyataan bentuk yang ada di muka bumi dengan gambar yang dihasilkan.
Ada tiga bentuk penyajian skala dalam peta, yaitu:
1. Skala angka (numerik) adalah skala yang dinyatakan dalam bentuk angka perbandingan. Misalnya 1: 25.000 yang berarti setiap satu centimeter pada peta sama dengan 25.000 cm atau 2,5 km pada kondisi sebenarnya.
2. Skala garis (grafis) adalah skala yang dinyatakan dalam bentuk sebuah ruas garis bilangan atau batang pengukur.
3. Skala kalimat (verbal) adalah skala yang dinyatakan dalam bentuk kalimat. Skala ini dapat dilihat pada peta-peta buatan Inggris. Contohnya, kita menemukan kalimat “1 inchi to 1 mile”yang berarti 1 inchi di peta menyatakan jarak 1 mil di lapangan
Inset Peta
Inset Peta merupakan sebuah peta tambahan yang mempunyai ukuran lebih kecil dan memberikan kejelasan yang terdapat di dalam peta utama. Inset peta ini mempunyai sifat menjelaskan wilayah yang terdapat pada peta utama.
Legenda
Legenda peta memuat keterangan semua simbol yang terdapat pada peta agar peta mudah dipahami. Tidak adanya aturan baku dalam penggunaan simbol dan warna menjadikan legenda sebuah informasi penting yang dapat digunakan untuk menerjemahkan informasi pada sebuah peta.
Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah kolom legenda yang merupakan penjelas dari setiap simbol-simbol dan tema pewarnaan tersebut. Kolom ini pada dasarnya diisi oleh arti dari setiap simbol dan warna yang digunakan.
Koordinat
Koordinat atau garis bujur dan garis lintang disebut juga dengan garis astronomis. Garis bujur dan garis lintang biasanya ditunjukkan dengan satuan derajat.
Simbol Peta
Kenampakan peta tidak sama dengan foto. Foto akan menampilkan bentuk apa adanya. Adapun peta menampilkan informasi baik yang tampak maupun tidak. Untuk menampilkan fenomena dan bentuk secara informatif, digunakan simbol. Simbol peta digunakan untuk mewakili benda yang sebenarnya. Agar simbol yang digunakan pada peta dapat memberikan informasi yang tepat, simbol harus sederhana, mudah dimengerti, dan bersifat umum.
Syarat-syarat simbol peta yang baik adalah:
- Kecil, agar tidak terlalu memerlukan banyak ruang pada peta,
- Sederhana,
- Jelas, agar tidak menimbulkan salah tafsir bagi pembaca.
Lettering
Lettering adalah semua tulisan yang bermakna yang terdapat pada peta. Bentuk huruf meliputi huruf kapital, huruf kecil, kombinasi huruf kapital-kecil, tegak, dan miring.
Tidak hanya peta, bahkan di berbagai objek bergambar, keberadaan tulisan memanglah sangat penting. Tata penulisan pada peta ini mempunyai aturan tersendiri yang membedakan objek- objek geografi yang ditampilkan pada peta. Dalam pembuatan peta, ada empat tata penulisan yang harus diperhatikan. Kelima tata penulisan tersebut antara lain sebagai berikut:
- Gunakan ukuran huruf proporsional.
- Judul ditulis dengan huruf cetak besar yang tegak.
- Kenampakan air menggunakan jenis huruf miring.
- Nama tempat ditulis dengan huruf tegak.
- Sebaiknya tidak terlalu banyak huruf ditemukan pada peta. Oleh karena itu, sebaiknya informasi yang ada hanya yang penting dan ditulis secara singkat dan padat.
Warna Peta
Warna lazim digunakan untuk menonjolkan perbedaan objek pada peta. Perbedaan objek tersebut kemudian digambarkan dengan warna berbeda. Warna tidak hanya bergfungsi untuk mempercantik tampilan saja. Namun pada peta, warna juga mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini karena warna-warna menyimpan berbagai macam informasi yang berkaitan dengan permukaan lokasi yang digambarkan pada peta.
Penggunaan warna berbeda tersebut antara lain terlihat pada hal-hal berikut.
- Warna dasar coklat untuk menggambarkan kenampakan relief muka bumi.
- Warna dasar biru untuk menggambarkan kenampakan wilayah perairan (sungai, danau, dan laut).
- Warna dasar hijau untuk menggambarkan kenampakan vegetasi (hutan dan perkebunan).
- Warna merah dan hitam untuk menggambarkan kenampakan hasil budaya manusia (misalnya, jalan, kota, permukiman, batas wilayah, dan pelabuhan udara).
- Warna putih untuk menggambarkan kenampakan es di permukaan bumi.
Sumber Peta dan Tahun Pembuatan Peta
Sumber peta merupakan sumber data yang digunakan dalam pembuatan peta. Sumber data memberi kepastian bahwa data dan informasi pada peta akurat. Sementara itu tahun pembuatan peta dapat membantu pembaca peta untuk menganalisis berbagai kecenderungan perubahan fenomena dari waktu ke waktu.
Pembuat Peta
Pembuat peta merupakan orang atau lembaga yang membuat peta.
Fungsi Peta
- Menunjukkan posisi atau lokasi suatu wilayah di muka bumi.
- Memperlihatkan atau menggambarkan fenomena-fenomena dan bentuk-bentuk pada permukaan bumi.
- Memperlihatkan ukuran, luas daerah, dan jarak di permukaan bumi.
- Menyajikan informasi dalam konteks keruangan.
Jenis-Jenis Peta
Kalian tahu tidak kalau peta beragam jenisnya. Dari berbagai jenis peta, pada umumnya hanya terbagi menjadi dua kelompok besar aja. Pembagian jenis peta ini berdasarkan isi dan skala peta. Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut.
Jenis Peta Berdasarkan Isinya
- Peta umum -> Menampilkan seluruh permukaan bumi dari segi fisik alam maupun buatan manusia. Peta ini memiliki gambaran informasinya secara umum. Contohnya peta topografi, peta rupabumi, peta korografi, dan lain-lain.
- Peta khusus (peta tematik) -> Menampilkan informasi penampakan tertentu. Penggunaan simbol sesuai dengan tema pada judul peta. Contoh peta penggunaan lahan, peta kepadatan penduduk, peta persebaran objek wisata, dan lain-lain.
Jenis Peta Berdasarkan Skalanya
- Peta kadaster -> 1:100 – 1:5.000 (ex: peta hak milik tanah)
- Peta skala besar -> 1:5.000 – 1:250.000 (ex: peta topografi)
- Peta skala sedang -> 1: 250.000 – 1:500.000 (ex: peta kabupaten)
- Peta skala kecil -> 1: 500.000 – 1:1.000.000 (ex: peta provinsi)
- Peta Skala Geografis -> lebih kecil dari 1:1.000.000 (ex: peta negara atau benua)
INTERACTIVE BOOK MATERI PENGERTIAN, KOMPONEN, FUNGSI, DAN JENIS PETA
MEDIA INI BERISIKAN MATERI DISERTAI LATIHAN SOAL INTERAKTIF YANG TERDAPAT LATIHAN SOALNYA.
Proyeksi Dan Syarat Peta
Proyeksi peta merupakan cara memindahkan bentuk permukaan bumi yang lengkung (globe) ke bidang datang. Proyeksi peta berfungsi untuk meminimalisir terjadinya penyimpangan (distorsi) antara bentuk peta dengan aslinya. Contoh penyimpangannya berupa perubahan jarak dan luas wilayah. Prinsip dari proyeksi peta adalah ekuidistan (jarak antar lokasi tetap), conform (peta arahnya tidak menyimpang), dan equivalent (luas permukaan tetap). Secara umum, jenis-jenis proyeksi peta terdiri atas sebagai berikut.
Garis Karakter (Sumbu Simetri)
Proyeksi didasarkan hubungan antara sumbu simetri dan sumbu bumi. Meliputi normal (berhimpitan), miring (membentuk sudut), dan melintang/transversal (tegak lurus).
Bidang Proyeksi
1. Azimuthal (Zenithal) -> Dilakukan di bidang datanr. Paling cocok digunakan ntuk daerah kutub. Bentuk proyeksinya terdiri atas gnomonik, stereografi, dan orthografik.
2. Kerucut -> Dilakukan di bidang kerucut dengan puncak di atas kutub bagian utara. Paling cocok digunakan untuk daerah lintang tengah. Bentuk proyeksinya terdiri atas normal, transversal, dan oblique/miring.
3. Silinder -> Dilakukan di tabung yang diselubungkan kemudian direntangkan. Paling cocok digunakan untuk daerah ekuator.
Syarat Peta
- Conform, Yaitu Bentuk Dari Sebuah Peta Yang Digambar Serta Harus Sebangun Dengan Keadaan Asli Atau Sebenarnya Di Wilayah Asal Atau Di Lapangan.
- Equidistance, Yaitu Jarak Di Peta Jika Dikalikan Dengan Skala Yang Telah Di Tentukan Sesuai Dengan Jarak Di Lapangan.
- Equivalent, Yaitu Daerah Atau Bidang Yang Digambar Di Peta Setalah Dihitung Dengan Skalanya, Akan Sama Dengan Keadaan Yang Ada Di Lapangan.
Rumus Peta
Disamping itu, satuan pada skala haruslah sama. Berikut rumus dalam menentukan skala, jarak sebenarnya, dan jarak pada peta : skala = ukuran pada peta/ukuran sebenarnya, jarak sebenarnya = ukuran pada peta/skala, jarak peta = jarak sebenarnya x skala.
Mencari Skala Peta Dari Garis Kontur
Rumus:
Skala = CI x 2000 m
CI adalah interval/beda tinggi yang didapat dari pengurangan angka ketinggian kontur di garis atas dikurangi angka ketinggian kontur di garis yang bawahnya.
Contoh:
Diketahui dari sebuah peta, selisih garis antar kontur adalah 50 meter. Berapa skala peta tersebut?
a. 1:100.000
b. 1:150.000
c. 1:200.000
d. 1:250.000
e. 1:300.000
Jawab:
CI = 50 meter
Skala = CI x 2000 m
= 50 x 2000 m
= 100.000
Jadi skala peta tersebut adalah a. 1 : 100.000
Mencari kontur interval/beda tinggi (CI)
Rumus:
CI = 1/2000 x skala
Contoh:
Diketahui skala peta topografi adalah 1:10.000. Berbedabeda tinggi antar kontur dalam peta tersebut?
a. 5 meter
b. 50 meter
c. 55 meter
d. 500 meter
e. 555 meter
Jawab:
CI = 1/2000 x skala
= 1/2000 x 10.000
= 5
Jadi, beda tinggi antar kontur dalam peta tersebut adalah a. 5 meter
Mencari tinggi kontur pada titik tertentu tanpa gambar peta kontur
Rumus:
d1/d2 x CI + tc atau
BC/AC x CI + tc
d1 = jarak B-C pada peta
d2 = jarak A-C pada peta
CI = kontur interval/beda tinggi
tc = angka kontur C/di bawah jarak ke-1
Contoh:
Jarak antara A ke kontur B pada adalah 5 cm, sedangkan jarak antara kontur B ke kontur C adalah 3 cm. Titik kontur A berketinggian 50 meter dan titik kontur C berketiggian 25 meter. Skala peta adalah 1:50.000. Berapa ketinggian kontur B pada peta tersebut?
a. 34,4 meter
b. 35,4 meter
c. 36,4 meter
d. 37,4 meter
e. 38,4 meter
Jawab:
Cari dahulu kontur intervalnya (CI)
CI = 1/2000 x skala
= 1/2000 x 50.000
= 25 meter
d1 = B-C = 3 cm
d2 = A-C = (B-C) + (A-B) = 3 + 5 = 8 cm
Kx = (d1/d2 x CI) + tc
= (3/8 x 25 meter) + 25 meter
= (75/8 x 25 meter)
= 34.375 meter
Jadi, ketinggian titik B pada peta tersebut adalah 34,4 meter
Mencari beda tinggi dalam satuan persen (%)
Rumus:
Kemiringan lereng = Beda tinggi/jarak sebenarnya x 100 %
Contoh:
Diketahui titik kontur X berketinggian 225 meter dan titik Y berketinggian 125 meter. Jarak antara X-Y pada peta dengan skala 1:50.000 adalah 4 cm. Berapa persen kemiringan lereng X-Y?
a. 25 %
b. 20 %
c. 15 %
d. 10 %
e. 5 %
Jawab:
Rumus: Beda Tinggi/jarak x 100 %
Beda tinggi X-Y = 225 – 125 meter
= 100 meter
= 10.000 cm
Jarak X-Y pada peta 4 cm
Jarak sebenarnya= Jarak x skala
= 4x 50.000
= 200.000 cm
Kemiringan Lereng X-Y adalah
= Beda tinggi/jarak x 100 %
= 10.000/200.000 x 100 %
= 5 %
Jarak, Kemiringan lereng X-Y adalah 5 %
Mencari kemiringan lereng dengan rumus:
Kontur tertinggi – kontur terendah/jarak sebenarnya x 100 %
400 – 25 / 10.000 x 100 %
375 / 10.000 x 100 %
0,0375 x 100 %
3,75 %
Kemiringan lereng A ke B adalah 3,75 %
Mencari beda tinggi dalam satuan derajat
Rumus:
Kemiringan lereng = Beda tinggi/jarak x 1 derajat
Kontur tertinggi – kontur terendah/jarak sebenarnya x 1
50 – 25 / 100 x 1
25 / 100 x 1
0,25 x 1
0,25
Kemiringan lereng A ke B adalah 0,25
Mencari gradien ketinggian
Titik A berada pada ketinggian 200 meter dan titik B berada pada ketinggian 600 meter. Panjang A ke B adalah 2 cm dengan skala prta kontur 1:100.000. Berapa gradien ketinggian AB?
Rumus radien ketinggian:
Tangan a = y / x]
y = tinggi kontur AB
AB = 600 – 200 = 400 meter
x = panjang AB
PAB = 2 cm x skala
PAB = 2 cm x 100.000 cm
PAB = 200.000 cm = 2000 meter
Tangen a = y/x
Tangen a = 400 / 2000 = 0,2
Mencari ketinggian titik tertentu di antara dua garis kontur
Perhatikan Gambar Berikut:
Diketahui jarak A-C pada peta kontur adalah 10 cm dan jarak C-B adalah 4 cm. Beberapa ketinggian titik B? Jenis tanaman apa yang dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian tersebut?
1. CI = 500 – 300 = 200 m
2. Ketinggian per-cm antara dua garis kontur = 200/10 = 20m
3. ketinggian titik B dari jarak C-B = 20 x 4 = 80 m, titik B = 500 – 80 = 420 m (kontur di atas dikurangi)
4. Ketinggian titik B dari jarak B-A = 20 x (10-4) = 20 x 6 = 120 m, titik B = 300 + 120 = 420 m (Kontur di bawah ditambah)
Jadi, ketinggian titik B adalah 420 meter dan tanaman yang sesuai untuk ditanam di tempat tersebut adalah padi, kelapa, tebu, jagung,kapas (menggunakan iklim junghuhn)
Mengetahui titik tertentu dari garis kontur yang berjauhan
Perhatikan peta kontur berikut:
Berapa ketinggian titik x?
1. Mencari CI tanpa skala = 1330 – 1250 = 80 m
2. Selisih antara garis kontur x dengan garis kontur 1330 adalah 3 garis
3. CI dikali selisih garis kontur = 80 x 3 240 m
4. Titik x = 1330 + 240 = 1570 m
5. Manual = 1330 + 80 = 1410 + 80 = 1570 m
Jadi, ketinggian titik x adalah 1.570 meter
INTERACTIVE BOOK MATERI PROYEKSI, SYARAT, DAN RUMUS-RUMUS DALAM PETA
MEDIA INI BERISIKAN MATERI DISERTAI LATIHAN SOAL INTERAKTIF YANG TERDAPAT LATIHAN SOALNYA.