Penginderaan Jauh

Advertisements

Penginderaan Jauh

Pengertian Penginderaan Jauh

Penginderaan merupakan aktivitas yang selalu kita lakukan sehari-hari. Kita memahami dunia sekitarnya melalui panca indra. Beberapa indra, seperti indra peraba, perasa dan pengecap memerlukan kedekatan antara organ pengindraan dengan objek eksternal. Sementara itu, indra penglihatan dan pendengaran tidak memerlukan kedekatan antara orga pengindra dengan objek eksternal. Melalui kedua indra ini, kita memperoleh banyak informasi tentang dunia sekitar.

Advertisements
Pengertian Penginderaan Jauh

Penginderaan Jauh (PJ) memiliki istilah yang berbeda di beberapa negara. Di negara Indonesia sering disingkat dengan PJ atau Indraja. Di beberapa negara lain dikenal dengan sebutan Remote Sensing (Inggris), Teledetection (Prancis), Fernerkundung (Jerman), Sensoriamento Remota,(Portugis), Distansionaya (Rusia), dan Perception Remota (Spanyol).

Pada umumnya penginderaan jauh mengacu pada kegiatan pencatatan, mengamati, memersepsi (merasaakn) benda atau peristiwa di tempat yang jauh. Artinya, antara alat pengindera dengan objek atau peristiwa yang diamati tidak terjadi kontak langsung. Data penginderaan jauh diperoleh dari suatu satelit, pesawat udara, balon udara atau wahana lainnya. Data-data tersebut berasal dari rekaman sensor yang memiliki karakteristik berbeda-beda pada masing-masing tingkat ketinggian yang akhirnya menentukan perbedaan dari data penginderaan jauh yang di hasilkan.

Untuk memahami pengertian pnginderaan jauh lebih mendalam, berikut ini merupakan pendapat dari para ahli PJ.

Advertisements
  • Lillesand dan Kiefer Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah, atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah, atau gejala yang dikaji.
  • David T. Lindgren Penginderaan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi.
  • Paul J. Curran Penginderaan jauh adalah penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan agar informasi yang berguna dapat diperoleh.
  • Wilson dan Buffon Penginderaan jauh adalah suatu ilmu, seni dan teknik untuk memperoleh informasi tentang objek, area, dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa kontak langsung dengan objek, area, maupun gejala tersebut.
  • Kenichi Okamoto Penginderaan jauh didefinisikan sebagai suatu teknik untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan menentukan objek, serta memperoleh informasi tentang sifat fisik mereka melalui analisis data pada objek yang dikumpulkan dengan menggunakan sensor jarak jauh.
  • American Society of Photogrametry Penginderaan jauh merupakan pengukuran atau perolehan informasitentang beberapa sifat objek atau fenomena dengan alat perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung atau bersinggungan dengan objek atau fenomena yang dikaji.

Dari pendapat beberapa tokoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa penginderaan jauh adalah ilmu, seni, dan teknik untuk merekam suatu benda, gejala dan wilayah dari jarak jauh tanpa adanya kontak langsung atau bersinggungan dengan alat pengindera berupa sensor buatan.

Komponen Penginderaan Jauh

Sistem merupakan serangkaian komponen yang saling bekerja secara terkoordinasi untuk dapat mencapai tujuan tertentu. Untuk memperoleh informasi geosfer melalui penginderaan jauh didukung oleh berbagai komponen. Menurut Sutanto (1986: 53).

Advertisements

komponen penginderaan jauh terdiri dari sumber tenaga, atmosfer, interaksi dengan objek, sensor, perolehan data dan pengguna data. Tenaga yang berasal dari matahari tidak semuanya dapat mencapai bumi, maka interaksi antara tenaga dan atmosfer dimasukkan dalam system penginderaan jauh. Begitu pula dengan interaksi tenaga dan objek, karena interaksi keduanya menentukan besarnya tenaga yang dapat mencapai sensor.

Komponen Penginderaan Jauh
Komponen Penginderaan Jauh

Adapun komponen-komponen penginderaan jauh dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sumber Tenaga

Sumber tenaga dalam penginderaan jauh berkaitan dengan objek yang memantulkan tenaga. Sumber tenaga fungsinya agar sensor dapat merekam objek dari cahaya yang dipantulkan oleh objek. Tenaga yang digunakan adalah tenaga elektromagnetik, dengan sumber utamanya adalah matahari. Tenaga lain yang bisa digunakan adalah sumber tenaga buatan, sehingga dikenal adanya pengindraan jauh sistem pasif dan pengindraan jauh sistem aktif.

Penginderaan Jauh Sistem Pasif

Pada pengindraan jauh sistem pasif, tenaga yang menghubungkan perekam dengan objek di bumi dengan menggunakan tenaga alamiah yaitu matahari (dengan memanfaatkan tenaga pantulan), sehingga perekamannya hanya bisa dilakukan pada siang hari dengan kondisi cuaca yang cerah.

Penginderaan Jauh Sistem Aktif

Pada pengindraan jauh sistem aktif, perekamannya dilakukan dengan tenaga buatan (dengan tenaga pancaran), sehingga memungkinkan perekamannya dapat dilakukan pada malam hari maupun siang hari, dan di segala cuaca.

Atmosfer

Atmosfer mempunyai peranan untuk menghambat dan mengganggu tenaga atau sinar matahari yang datang (bersifat selektif terhadap panjang gelombang). Tidak semua spektrum elektromagnetik mampu menembus lapisan atmosfer, hanya sebagian kecil saja yang mampu menembusnya. Hambatan pada atmosfer disebabkan oleh debu, uap air, dan gas. Hambatan atmosfer ini berupa serapan, pantulan, dan hamburan.

Hamburan adalah pantulan ke segala arah yang disebabkan oleh benda-benda yang permukaannya kasar dan bentukannya tidak menentu, atau oleh benda-benda kecil lainnya yang berserakan. Bagian dari spektrum elektromagnetik yang mampu menembus atmosfer dan sampai ke permukaan bumi disebut jendela atmosfer.

Jendela atmosfer yang paling banyak digunakan adalah spektrum tampak yang dibatasi oleh gelombang 0,4 mikrometer hingga 0,7 mikrometer.

Interaksi tenaga dengan objek

Setiap objek mempunyai sifat tertentu dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor. Objek yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga akan tampak lebih cerah, sedangkan objek yang pantulan atau pancarannya sedikit akan tampak gelap.

Interaksi antara tenaga dengan objek dibagi menjadi 3 ciri, yaitu:

1. ciri spektral, mendasarkan pada pengenalan pertama suatu objek, missal cerah dan gelap,
2. ciri spasial, mendasarkan pada perbedaan pola keruangannya, seperti bentuk, ukuran, tinggi, serta panjang, dan
3. ciri temporal, mendasarkan pada perbedaan waktu perekaman dan umur objek.

Sensor

Sensor berfungsi untuk menerima dan merekam tenaga yang datang dari suatu objek. Kemampuan sensor dalam merekam objek terkecil disebut dengan resolusi spasial. Berdasarkan proses perekamannya, sensor dibedakan menjadi 2 sebagai berikut.

Sensor Fotografik

Sensor fotografik adalah sensor yang berupa kamera dengan menggunakan film sebagai detektornya yang bekerja pada spetrum tampak. Hasil dari penggunaan sensor fotografik adalah bentuk foto udara.

Sensor Elektronik

Sensor elektronik menggunakan tenaga elektrik dalam bentuk sinyal elektrik yang beroperasi pada spektrum yang lebih luas, yaitu dari sinar sampai gelombang radio dengan pita magnetik sebagai detektornya. Keluaran dari penggunaan sensor elektrik ini adalah dalam bentuk citra.

Wahana

Wahana adalah kendaraan yang digunakan untuk membawa sensor guna mendapatkan data indraja. Berdasarkan ketinggian peredaran dan tempat pemantulannya di angkasa, wahana dapat di bedakan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.

1. Pesawat terbang rendah sampai menengah, yaitu pesawat yang ketinggian pendaratannya antara 1.000 m dan 9.000 m di atas permukaan bumi.

2. Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari 18.000 m di atas permukaan bumi.

3. Satelit, yaitu wahana dengan 900 km di atas permukaan bumi.

Perolehan Data

Perolehan data dapat dilakukan dengan cara manual secara visual, maupun dengan numerik atau digital. Perolehan data dengan menggunakan cara manual yaitu cara memperoleh data dengan menginterpretasi foto udara secara visual. Perolehan data dengan cara numerik atau digital yaitu dengan menggunakan data digital melalui komputer.

Pengguna Data (User)

Tingkat keberhasilan dari penerapan sistem pengindraan jauh ditentukan oleh pengguna data. Kemampuan pengguna data dalam menerapkan hasil pengindaraan jauh juga dipengaruhi oleh pengetahuan yang mendalam tentang disiplin ilmu masing-masing maupun cara pengumpulan data dari sistem pengindraan jauh.

Data yang sama dapat digunakan untuk mencari info yang berbeda bagi pengguna (user) yang berbeda pula. Berdasarkan kerincian, keandalan, dan kesesuaian data dari sistem pengindaraan jauh akan menentukan dapat diterima atau tidaknya data pengindraan jauh oleh pengguna (user).

Jenis Sensor Dan Citra Pengideraan Jauh

Jenis Sensor
Jenis Sensor

Citra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau sensor. Data indraja juga berupa data visual yang pada umumnya dianalisis secara manual. Data visual dibedakan menjadi dua, yaitu data citra dan data noncitra. Data citra dalah berupa gambaran yang mirip dengan wujud aslinya atau minimal berupa gambaran planimetri.

Data noncitra pada umumnya berupa garis atau grafik. Citra indraja adalah gambaran suatu gejala atau objek sebagai hasil rekaman dari sebuah sensor, baik dengan cara optic, elekrooptik, maupun elektronik. Citra dibedakan menjadi dua, yaitu citra foto (photographic image) atau foto udara dan citra nonfoto (nonphotographic image).

Ada dua jenis sistem sensor, yaitu sensor pasif dan aktif. Instrumen pasif mendeteksi energi alami (umumnya cahaya) yang dipantulkan atau dipancarkan dari obyek yang diamati.

Sebaliknya sensor aktif memiliki sumber energi sendiri, yang dipancarkan ke arah obyek yang diindera, kemudain hasil pemantulannya akan ditangkap.

Keuntungan untuk sensor aktif termasuk kemampuan untuk melakukan penginderaan dan pengukuran kapan saja, terlepas dari waktu, kondisi cuaca atau musim. Sensor aktif dapat digunakan untuk melakukan dengan panjang gelombang yang tidak terdapat dalam cahaya sinar matahari, seperti gelombang mikro. Sistem penginderaan dengn sensor aktif juga lebih bisa mengontrol cara penangkapan data obyek.

Namun, sensor memerlukan energi dalam jumlah yang cukup besar untuk mengindera target secara memadai. Kebutuhan energi ini akan membuat penginderaan aktif lebih mahal

Contoh alat penginderaan sensor aktif adalah radar, yang menggunakan gelombang radio untuk memetakan lokasi obyek di sekelilingnya.

Sementara itu sensor pasif tergantung pada kondisi cahaya, karena pada kondisi gelap pada malam atau mendung sensor ini tidak dapat bekerja dengan baik. Namun sensor pasif lebih hemat dalam penggunaan energinya. Contoh sensor pasif adalah kamera.

Citra Foto

Citra foto adalah gambaran suatu gejala di permukaan bumi sebagai hasil pemotretan dengan menggunakan kamera. Citra foto dibedakan atas dasar spectrum elektromagnetik yang digunakan, posisi sumbu kamera, sudut liputan kamera, jenis kamera, wahana yang digunakan, dan system wahananya.

Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan

Jensi Citra Foto
Jensi Citra Foto

Berdasarkan spectrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu sebagai berikut :

  • Citra foto ultraviolet, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum ultraviolet.
  • Citra foto ortokromatik, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum tampak dari warna biru hingga sebagian warna hijau. 
  • Citra foto inframerah modifikasi, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum tampak dari warna merah dan sebagian warna hijau. 
  • Citra inframerah asli, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum inframerah. 
  • Citra foto pankromatik, yaitu citra foto yang dibuat demgan menggunakan seluruh spektrum tampak. 

Posisi Sumbu Kamera

Berdasarkan posisi sumbu kamera terhadap permukaan bumi citra foto dibedakan menjadi dua jenis, yaitu citra foto vertical dan citra foto condong.

1. Citra foto vertikal, yaitu citra foto yang dibuat dengan posisi sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi. kemiringan sumbu kamera sebesar 10 – 40 

2. Citra foto condong, yaitu citra foto yang dibuat dengan posisi sumbu kamera miring, umumnya membentuk sudut sebesar 100 atau lebih. 

Jenis Kamera

Berdasarkan kamera yang digunakan, citra foto dibedakan menjadi dua jenis, yaitu citra foto tunggal dan citra foto jamak.

1. Citra foto tunggal, yaitu citra foto yang dibuat dengan kamera tunggal. Oleh karena itu, setiap objek hanya tergambar dalam satu lembar foto. 

2. Citra foto jamak, yaitu citra foto yang dibuat pada saat yang sama dan menggambarkan objek liputan yang sama. 

Warna yang Digunakan

Berdasarkan warna yang digunakan, citra foto berwarna dibedakan menjadi 2, yaitu citra foto warna asli (true color) dan citra foto warna semua (false color).

Sistem Wahana

Berdasarkan wahana yang digunakan, citra foto dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu citra foto udara dan citra foto satelit.

1. Citra foto udara, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan wahana yang bergerak di udara, contohnya laying-layang, balon udara, dan pesawat terbang. 

2. Citra foto satelit, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan wahana yang bergerak di ruang angkasa, umumnya satelit. 

Citra Nonfoto

Citra nonfoto merupakan gambaran objek yang dihasilkan oleh sensor bukan kamera. Citra nonfoto dibedakan atas spectrum elektromagnetik yang digunakan, sensor yang digunakan, dan berdasarkan wahana yang digunakan.

Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan

Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan dalam proses penginderaan jauh, citra nonfoto dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut.

1. Citra inframerah termal, yaitu citra yang dibuat dengan spectrum inframerah termal. Penginderaan pada spektrum ini didasarkan atas perbedaan suhu objek dan daya pancarnya pada suatu citra yang tercermin dari perbedaan rona atau warnanya.

2. Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan menggunakan spektrum gelombang mikro. Citra radar merupakan hasil penginderaan dengan sistem aktif, yaitu dengan sumber di luar tenaga matahari (buatan). Adapun citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif, yaitu dengan menggunakan sumber tenaga alamiah (matahari).

INTERACTIVE BOOK MATERI PENGERTIAN, KOMPONEN, JENIS SENSOR DAN CITRA PENGINDERAAN JAUH

MEDIA INI BERISIKAN MATERI DISERTAI LATIHAN SOAL INTERAKTIF YANG TERDAPAT LATIHAN SOALNYA.

Ciri-Ciri Citra

Ciri Spektral

Rona dan Warna
Rona dan Warna

Ciri Spasial

Ukuran
Ukuran


Bayangan

Bayangan
Bayangan


Bentuk

Bentuk
Bentuk

Tekstur

Tekstur

Pola

Pola ciri spasial
Pola

Situs

Situs
Situs

Asosiasi

Asosiasi
Asosiasi

Ciri Temporal


Waktu Perekaman Citra

Waktu Perekaman Citra
Waktu Perekaman Citra

Hirarki Interpretasi Citra

Hirarki Interpretasi Citra
Hirarki Interpretasi Citra

Interpretasi Citra

Interpretasi Citra
Interpretasi Citra

Tahapan Dalam Interpretasi Citra

  1. Deteksi, yaitu tahapan pengenalan/pengamatan objek
  2. Identifikasi, yaitu melihat ciri objek berdasarkan rona, bentuk, tekstur dan lainnya
  3. Analisis, yaitu mengolah dan menggali lebih dalam mengenai ciri-ciri objek tersebut sehingga mendapatkan hasil yang akurat
  4. Deduksi/Klasifikasi, yaitu kesimpulan akhir/penentuan jenis objek pada citra

INTERACTIVE BOOK MATERI CIRI CITRA, INTERPRETASI, DAN MANFAAT PENGINDERAAN JAUH

MEDIA INI BERISIKAN MATERI DISERTAI LATIHAN SOAL INTERAKTIF YANG TERDAPAT LATIHAN SOALNYA.

Penjelasan lebih lanjut tentang penginderaan jauh bisa tonton video berikut:

Advertisements