Pendekatan Geografi
Pendekatan geografi dapat diartikan sebagai suatu metode, cara pandang, atau analisis untuk memahami berbagai gejala dan fenomena geosfer, khususnya interaksi antara manusia terhadap lingkungannya. Setiap disiplin ilmu memiliki cara pandang yang berbeda terhadap suatu kejadian yang sama dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Pendekatan yang digunakan dalam kajian ilmu geografi ada tiga yaitu:
Pendekatan Geografi Keruangan/Spasial
Pendekatan keruangan menyangkut pola, proses dan struktur di kaitkan dengan dimensi waktu maka analisisnya bersifat horizontal. Pendekatan geografi meliputi; pola dari sebaran gejala tertentu di permukaan bumi (Spatial Pattern), keterkaitan atau hubungan sesama antar gejala tersebut (Spatial System), perkembangan atau perubahan yang terjadi pada gejala (Spatial Procces). Dalam analisisnya menekankan pada variasi distribusi dan lokasi dari berbagai gejala atau kelompok gejala gejala di permukaan bumi. Misalnya:
- Untuk mengatasi banjir Rob yang sering melanda Semarang Utara, pemerintah akan menormalisasi dan memperbanyak jumlah pompa air agar efektif.
- Wilayah Indonesia merupakan kawasan yang rawan bencana alam seperti gempa bumi dan gunung meletus, hal ini dikarenakan wilayah Indonesia merupakan pertemuan tiga lempeng benua dan dua jalur pegunungan api dunia.
- di Indonesia terdapat tiga zona wilayah persebaran fauna yang dipisahkan oleh garis Wallace dan garis Weber
Pendekatan Geografi Kelingkungan/Ekologi
Pendekatan kelingkungan sebagai studi mengenai interaksi antara organisme hidup dengan lingkungan yang disebut sebagai ekologi dalam suatu ekosistem. Interaksi kehidupan manusia dengan faktor fisisnya seperti air, tanah dan udara yang membentuk sistem keruangan yang menghubungkan suatu region dengan region lainnya dikaji dalam geografi. Analisis ekologi memandang rangkaian fenomena dalam satu kesatuan ruang. Fenomena geografi membentuk suatu rangkaian yang saling berkaitan di dalam sebuah sistem, dengan manusia sebagai unsur utamanya. Memang benar bahwa tanpa manusia pun proses alam tetap berlangsung dalam keseimbangan yang serasi. Justru dengan campur tangan manusia maka keseimbangan kadang-kadang menjadi terganggu dan bahkan sampai ke tingkat yang mengkhawatirkan. Contoh:
- Tidak adanya sistem drainase yang baik dan alih fungsi lahan hijau disinyalir sebagai penyebab utama terjadinya longsor di beberapa titik wilayah Kota Semarang
- hutan kota berfungsi sebagai wilayah penghasil oksigen agar bahaya pencemaran udara di perkotaan dapat dikurangi.
Pendekatan Geografi Kewilayahan/Kompleks Wilayah
Kombinasi pendekatan keruangan dan ekologi dikenal dengan pendekatan kompleks wilayah. Karena sorotan wilayahnya sebagai objek bersifat lebih dari dua faktor/variable multi variate, maka kajiannya bersifat horizontal dalam artian keruangan dan juga vertical dalam arti ekologi. Contohnya:
- Untuk meratakan jumlah penduduk, pemerintah Indonesia melaksanakan program transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera atau ke pulau Kalimantan.
- Banjir di Jakarta setiap kali musim penghujan diakibatkan banyak sungai yang tidak mampu menampung air hujan, selain itu, banyak terjadi alih fungsi lahan di DAS Ciliwung dari wilayah hulu (Bogor), tengah (Depok), dan hilir (Jakarta).
- Lumpur lapindo merupakan salah satu bencana nasional yang sulit untuk diselesaikan, oleh karena itu diperlukan kerjasama dari semua pihak untuk mengatasi permasalahan tersebut.