Sistem Informasi Geografis
Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)
Pada bagian sebelumnya, kita telah belajar tentang peta dan penginderaan jauh. Peta dan penginderaan jauh tidak dapat dipisahkan dari sistem informasi geografis ( SIG ).
Pesatnya perkembangan teknologi, baik perangkat keras maupun perangkat lunak menyebabkan terjadinya perubahan cara atau sistem di dalam menyelesaikan berbagai jenis pekerjaan. Secara operasional, pelaksanaannya akan menjadi lebih mudah jika digabungkan dengan data penginderaan jauh (citra satelit), aspek pengelolaan data dapat merekam objek dalam waktu yang relatif singkat. Di samping itu, melalui data citra yang terekam secara digital, objek relief bumi yang terekam dapat mudah diseleksi sesuai dengan kebutuhan. Untuk selanjutnya digabungkan dengan data lainnya melalui sistem informasi Geografis (SIG).
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem yang khusus mengelola database yang berisi data referensi geografis dan memiliki informasi spasial. Di Indonesia, SIG dikembangkan dan digunakan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). Selain badan ini, ada beberapa instansi yang menggunakan dan mengembangkan sistem informasi geografis sesuai dengan kebutuhan instansi tersebut, antara lain : Badan Pertanahan Nasional (BPN), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Pusat data Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG), perguruan tinggi dan lembaga swasta lainnya.
Sistem Informasi Geografis dalam bahasa Inggris dikenal dengan Geographic Information System (GIS), merupakan suatu sistem informasi yang mampu mengelola atau mengolah informasi yang terkait atau memiliki rujukan ruang atau tempat.
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi yang berdasar pada data keruangan dan merepresentasikan obyek di bumi. Apabila kita mengartikan satu per satu atau gabungan katanya, maka SIG dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Sistem adalah kumpulan dari sejumlah komponen yang saling terkait dan memiliki fungsi satu sama lain.
- Informasi adalah data yang dapat memberikan keterangan tentang sesuatu.
- Geografis adalah segala sesuatu tentang gejala atau fenomena di permukaan bumi yang bersifat keruangan.
- Sistem informasi adalah suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dari pengumpulan data, manipulasi, pengelolaan, dan analisis serta menjabarkannya sehingga menjadi keterangan.
- Informasi Geografis adalah keterangan mengenai ruang atau tempat-tempat serta gejala-gejala dan fenomena yang terjadi dalam ruang tersebut di permukaan Bumi.
Pengertian-pengertian tersebut dapat memberikan gambaran awal untuk memulai memahami tentang konsep SIG. Beberapa pengertian SIG menurut beberapa ahli di bidangnya sebagai berikut:
- Menurut Borrough (1986) SIG merupakan suatu sistem perangkat yang dapat melakukan pengumpulan, penyimpanan, pengambilan kembali, perubahan, dan penanganan dari data-data keruangan (spasial) untuk kebutuhan tertentu.
- Menurut Arronoff (1989) SIG merupakan sistem informasi yang mendasarkan pada kerja komputer yang mampu menerima masukan, mengelola ( memberi,mengambil, memanipulasi, dan analisis data ) dan kemudian memberi uraian.
- Menurut Linden (1987) SIG merupakan sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi.
Berdasarkan uraian para ahli, dapat disimpulkan bahwa SIG merupakan sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan data, memproses data, memanipulasi, mengelola data, menganalisis dan menyajikan data secara spasial / keruangan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan suatu fenomena di muka bumi.
Bagi para penggunanya, SIG tak hanya mampu menampilkan informasi tentang suatu lokasi, tapi dapat digunakan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang akan terjadi berkaitan dengan kondisi geografis suatu wilayah.
Komponen Sistem Informasi Geografis
Sebagai suatu sistem, SIG dibentuk oleh sejumlah komponen yang saling terkait di dalamnya. Komponen SIG terdiri dari data informasi geografis, sistem komputer, dan brainware (manusia).
Data Informasi Geografis
Data SIG dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu data spasial dan data atribut.
Data spasial
Merupakan data yang memiliki referensi ruang kebumian (georeference ) atau koordinat geografis, dimana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial. Data ini merupakan data yang bereferensi geografis atas representasi obyek di bumi. Data spasial umumnya disimpan dalam bentuk informasi dan koordinat sehingga dapat dimanipulasi dan dipetakan kembali. Data spasial berasal dari peta analog ( peta dalam bentuk cetak ), data penginderaan jauh ( citra satelit, foto udara ), data hasil pengukuran lapangan, data GPS ( global positioning system).
Ada dua model penyajian data spasial, yaitu model data raster dan model data vector
a) Model data raster
Merupakan model data dengan menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan strukturmatriks atau piksel-piksel yang membentuk grid ( bidang referensi horizontal dan vertikal yang terbagi menjadi kotak-kotak). Tingkat ketelitian model data raster sangat bergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya terhadap obyek di permukaan bumi. Satuan elemen data raster biasa disebut dengan pixel (picture element). Elemen tersebut merupakan ekstrasi dari suatu citra yang disimpan sebagai digital number (DN). Data raster dihasilkan oleh sistem penginderaan jauh. Akurasi model data raster sangat bergantung pada resolusi atau ukuran piksel suatu gambar.
Karakteristik utama model data raster adalah bahwa setiap sel/pixel mempunyai nilai. Nilai sel/pixel mempresentasikan fenomena atau gambaran dari suatu kategori. Dimensi dari setiap pixel dapat ditentukan ukurannya sesuai dengan kebutuhan. Ukuran pixel menentukan bagamana kasar atau halusnya pola atau objek yang akan dipresentasikan. Semakin kecil ukuran pixel, maka akan semakin halus atau lebih detail. Akan tetapi semain besar jumlah pixel yang digunakan maka akan berpengaruh terhadap penyimpanan dan kecepatan proses. Resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran pixel maka objek yang dipresentasikan semakin tinggi resolusinya atau dengan kata lain semakin tinggi resolusinya, semakin kecil ukuran sebenarnya di permukaan bumi.
b) Model data vektor
Merupakan data yang dapat menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis atau kurva dan polygon beserta atribut-atributnya. Bentuk dasar model vektor didefinisikan oleh sistem koordinat kartesius dua dimensi (x, y). Di dalam model data spasial vektor, garis-garis atau kurva merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang dihubungkan. Poligon akan terbentuk penuh jika titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama dengan titik awal.
Secara garis besar data spasial model vektor dibedakan menjadi 3 macam, yaitu data titik (point), garis (line), dan area (poligon).
- Data spasial titik (point), digunakan untuk mempresentasikan spasial yang paling sederhana pada suatu objek. Titik tidak mempunyai dimensi, seperti lokasi fasilitas pendidikan ( sekolah) lokasi fasilitas kesehatan, lokasi administratif (kota/ kabupaten ), dan lain -lain
- Data spasial garis (line),digunakan untuk mempresentasikan objek dalam satu dimensi, seperti jalan, sungai, dan lain-lain
- Data spasial area (poligon), digunakan untuk mempresentasikan objek dalam dua dimensi seperti danau, batas lahan,batas
Data atribut
Merupakan data yang menyimpan informasi tentang nilai atau besaran dari data spasial. Data atribut diperoleh dari perhitungan statistik, sensus, catatan lapangan. Data disimpan dalam bentuk tabel. Contoh data atribut misalnya:
- Pada peta lokasi sekolah, data atributnya memuat lokasi sekolah dan nama sekolah.
- Pada peta jalan, data atributnya memuat status jalan dan kondisi jalan Pada peta penggunaan lahan, data atributnya memuat penggunaan lahan, luas lahan.
Jenis Data Sistem Informasi Geografis
Data Spasial (Keruangan)
Data yang mempresentasikan aspek keruangan dari suatu fenomena atau mengidentifikasikan posisi geografis suatu fenomena. contoh data spasial antara lain letak suatu wilayah, posisi sumber minyak bumi,dsb.bentuk-bentuk data spasial :titik (dot), contoh: posisi terminal
garis (poly line), contoh: jaringan jalan raya
area (polygon), contoh: wilayah kecamatan.
Data Atribut (deskripsi)
Data yang mempresentasikan aspek-aspek deskripsi/penjelasan dari suatu fenomena di permukaan bumi dalam bentuk kata-kata, angka, atau tabel. contoh data atribut misalnya kepadatan penduduk, jenis tanah, dsb.bentuk-bentuk data atribut:data kuantitatif (angka-angka/statistik), contoh: jumlah penduduk
data kualitatif (kualitas/mutu), contoh: tingkat kesuburan tanah.
INTERACTIVE BOOK MATERI PENGERTIAN, KOMPONEN, DAN JENIS DATA SIG
MEDIA INI BERISIKAN MATERI DISERTAI LATIHAN SOAL INTERAKTIF YANG TERDAPAT LATIHAN SOALNYA.
Metode Sistem Informasi Geografis
Network
Sebuah fungsionalitas yang merujuk pada data-data spasial titik-titik ataupun garis-garis sebagai jaringan yang tidak terpisahkan.
Contoh: Menghubungkan wilayah kaliwungu dengan kota semarang melalui jaringan jalan yang saling terhubung.
Klasifikasi
Mengklasifikasikan kembali suatu data hingga pada akhirnya menjadi sebuah data spasial yang baru dan berdasarkan pada kriteria atau atribut tertentu.
Contoh: Klasifikasi daerah rawan longsor dari kriteria rendah, sedang, dan tinggi.
Buffering
Menghasilkan layer data spasial baru dengan bentuk poligon serta memiliki jarak tertentu dari unsur-unsur spasial yang menjadi masukkannya.
Contoh: Pembangunan rumah sakit/dengan buffering akan mengetahui seberapa jarak/jangkauan dari rumah sakit dengan sekitarnya
Overlay
Melakukan tumpang susun atau menggabungkan beberapa peta dengan teknik skoring
Contoh: Membuat peta rawan longsor dengan manggabungkan peta curah hujan, lereng, jenis tanah, dan penggunaan lahan.
INTERACTIVE BOOK MATERI METODE DAN MANFAAT SIG
MEDIA INI BERISIKAN MATERI DISERTAI LATIHAN SOAL INTERAKTIF YANG TERDAPAT LATIHAN SOALNYA.