Pengertian Tata Surya (Solar System)
Tata Surya adalah suatu sistem yang terdapat di jagad raya terdiri atas matahari sebagai pusatnya, planet-planet (termasuk planet bumi), satelit, asteroid, komet, meteor, debu, kabut, dan benda benda lain sebagai anggota dari tata surya yang beredar mengelilingi pusatnya, yakni matahari pada orbit atau garis edarnya masing-masing.
Ada empat teori yang menjelaskan tentang terbentuknya tata surya, teori tersebut adalah :
Teori terbentuknya tata surya
Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh Lyttleton (seorang astronom Inggris 1930).
Isi teori: awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan lainnya saling mengelilingi. Pada suatu masa, melintas bintang lain dan menabrak salah satu bintang kembar tersebut kemudian menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang tetap bertahan, yaitu matahari.
Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Moulton (ahli Astronomi) dan Chamberlain (ahli Geologi) dari Amerika Serikat 1900.
Isi Teori: Matahari merupakan salah satu dari bintang-bintang yang jumlahnya sanat banyak. Ada sebuah bintang berpapasan dengan matahari pada jarak yang tidak terlalu jauh, sehingga terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan matahari dan bintang tersebut. Sebagian massa dari matahari itu tertarik kearah bintang.
Teori Pasang Surut
Teori ini dikemukakan oleh Jeans dan Jeffery dari Inggris (1917), menurut teori ini, matahari yang ada sekarang sudah ada sebelumnya, kemudian pada suatu saat ada sebuah bintang melintas pada jarak yang tidak terlalu jauh dari matahari. Akibatnya, terjadi peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu, sehingga sebagian dari massa matahari tertarik ke arah bintang mirip lidah raksasa. Pada saat bintang mejauhi matahari, sebagian dari massa yang tertarik itu jatuh kembali kepermukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa, disekitar matahari menjadi planet-planet dan benda langit lainnya.
Massa yang terlepas dari materi Matahari itu seperti cerutu. Artinya, pada pangkal dan ujungnya lebih kecil dari bagian tengahnya. Hal itu terjadi karena ketika bintang raksasa itu jauh dari Matahari,materi yang tertarik sedikit/kecil, sedang ketika di tengah-tengah materi Matahari yang ditarik ukurannya besar. Gumpalan-gumpalan gas dari Matahari itu kemudian mendingin dan membentuk planet-planet. Planet-planet yang dekat dan yang jauh dari Matahari ukurannya kecil-kecil, sedangkan yang di tengah-tengahnya membentuk planet-planet yang besar ukurannya (Yupiter dan Saturnus).
Teori Kabut (Nebula)
Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant (ahli Filsafat Jerman 1755) dan Pierre Simon de Laplace (ahli Astronomi Perancis 1796). Kedua orang tersebut tidak saling mengenal, namun demikian pendapatnya tentang terjadinya Tata Surya memiliki kesamaan. Lantaran kesamaan pendapat itulah, maka kemudian pendapat kedua orang tersebut disatukan menjadi Teori Kabut (Nebula) Kant—Laplace. Teori ini sering disebut pula dengan Teori Kabut yang oleh Laplace disebut Nebular Hypothesis.
Isi Teori: Matahari dan planet-planet yang menghuni tata surya berasal dari kumpulan kabut yang bulat kemudian berputar dab berpijar. Akibat perputarannya, sebagian dari massa kabut tersebut terlepas sambil membentuk gelang-gelang kabut yang selanjutnya berubah membentuk gumpalan kecil dan membeku menjadi planet, satelit serta benda-benda lainnya.