Pengertian Tektonisme
Tektonisme adalah proses gerakan dengan arah vertikal maupun horizontal yang disebabkan oleh tenaga endogen pada kerak bumi menimbulkan lekukan, lipatan, retakan, dan patahan sehingga berbentuk tinggi, rendah, atau relief pada permukaan bumi.
Tektonisme dibedakan menjadi dua yaitu gerak epirogenesa dan orogenesa.
Epirogenesa Positif
Gerak epirogenetik (gerak pembentuk kontinen atau benua) adalah gerakan turun naiknya lapisan kulit bumi dalam waktu lambat dan meliputi daerah yang luas. Gerak ini terbagi atas dua macam, yaitu sebagai berikut:
Epirogenetik positif adalah gerak penurunan suatu daratan sehingga permukaan air laut naik. Misalnya, turunnya Kepulauan Maluku Barat Daya sampai ke Pulau Banda dan Pantai Skandinavia. Selain itu, turunnya lembah Sungai Hudson di Amerika Serikat yang dapat dilihat dengan jarak yang jauhnya kurang lebih 1.700 meter dan turunnya lembah Sungai Kongo sampai 2.000 meter di bawah permukaan laut.
Epirogenesa Negatif
Epirogenetik negatif adalah gerak naiknya suatu daratan sehingga permukaan air laut turun. Misalnya, naiknya Pulau Timor dan Pulau Buton, naiknya dataran tinggi Colorado di Amerika, dan naiknya Pulau Simeulue bagian utara saat gempa di Aceh pada bulan Desember 2004
Orogenesa
Gerak orogenesa adalah gerak tersebut terjadi karena tekanan baik secara horizontal maupun vertikal akibatnya terjadi perubahan kedudukan pada lapisan batuan dalam bentuk lipatan (folding), dan patahan (faulting).
Gerakan ini terjadi wilayah sempit dan waktu lebih singkat.
Jenis pergerakan dalam orogenesa sebagai berikut:
Lipatan (Fold)
Bentuk muka bumi hasil gerakan tekanan secara mendatar (horizontal) yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis menjadi berkerut dan melipat sehingga membentuk sebuah pegunungan.
Puncak sebuah lipatan dinamakan Antiklinal dan lembahnya yaitu Sinklinal.
Contoh : Pengunungan lipatan muda seperti Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
Rangkaian Sirkum mediterania dimulai dari pegunungan Atlas, Alpen, Balkan, Himalaya, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara sampai maluku.
Jenis Lipatan Sebagai berikut:
- Lipatan Tegak atau Symmetric Fold
- Lipatan Miring atau Asymmetric Fold
- Lipatan Rebah atau Overtuned Fold
- Lipatan Menggantung
- Lipatan Isoklinal atau Isoclinal Fold
PATAHAN (FAULT)
Patahan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung dalam waktu yang sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah. Batuan bersifat brittel (mudah patah). Jenis patahan dapat dibedakan menjadi tiga tipe berdasarkan arah gerakan lempeng, yaitu reserve fault, normal fault, strike slip fault.
Dari ketiga tipe dasar patahan ini akan menghasilkan tiga bentuk permukaan bumi seperti graben atau slenk, horst dan fault scrap.
- Graben atau slenk adalah tanah turun, terjadi bila blok batuan mengalami penurunan
- Horst (tanah naik) adalah bagian diantara dua patahan yang mengalami pengangkatan, sehingga posisinya menjadi lebih tinggi dibanding wilayah di sekitarnya.
- Fault scrap (cliff) merupakan dinding terjal yang dihasilkan oleh patahan yang salah satu sisinya bergeser keatas, sehingga posisinya terlihat lebih tinggi, namun kadang kala fault scrap ini tidak tampak karena mengalami erosi.
Pengaruh Tektonisme terhadap Kehidupan
Pengaruh tektonisme berupa patahan, pergeseran, dan lipatan kulit bumi dapat memberikan beberapa dampak positif dan dampak negatif, di antaranya adalah:
- Dampak positif, yaitu naiknya barang tambang ke permukaan bumi dan terbukanya barang tambang seperti batu bara, bijih besi, tembaga, marmer, bauksit, emas, dan perak.
- Dampak negatif, yaitu dapat merusak permukaan bumi seperti jalan, jembatan, waduk, rumah, dan bangunan lainnya.
ELKPD MATERI TEKTONISME
INTERACTIVE BOOK MATERI TEKTONISME
SILAHKAN KERJAKAN INTERAKTIVE BOOK MATERI TEKTONISME BERIKUT: TERDAPAT BEBERAPA CARA PENGERJAAN SEPERTI: MEMASANGKAN MULTIPLE ANSWERS BENAR SALAH