Pengertian Cuaca
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dalam waktu yang singkat dan wilayah yang sempit. Jangka waktu mencapai 1-14 hari. Ilmu pengetahuan yang memepelajari cuaca disebut meteorology. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya : pagi hari, siang hari atau sore hari dan keadaanya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat dan setiap jamnya. Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Keadaan Cuaca dapat diperkirakan dengan cara pengamatan. Pengamatan dilakukan terhadap unsur-unsur cuaca seperti penyinaran matahari, suhu udarara, kelembapan, tutupan awan , dan curah hujan.
Unsur-unsur Cuaca
Penyinaran Matahari
Temperatur di Indonesia dipengaruhi oleh posisi lintang dan keadaan alamnya. Posisi lintang Indonesia berada di Antara 6O 8’ LU dan 11O 15’ LS sehingga Indonesia menerima panas matahari sama banyak. Semua panas yang berasal dari penyinaran matahari diterima oleh permukaan bumi, sebagian dipantulkan kembali, dan sebagian lagi diserap oleh udara dan awan. Jumlah panas matahari yang diterima bumi bergantung pada hal-hal berikut:
- Lama penyinaran. Semakin lama penyinaran maka makin tinggi temperatur.
- Sudut datang sinar matahari. Semakin miring sinar matahari maka makin berurang panasnya. Tempat yang mendapat sinar matahari yang datang dari sudut miring lebih luas.
- Ketinggian tempat. Semakin tinggi suatu tempat maka temperatur makin rendah.
- Komposisi udara. Apabila udara banyak mengandung awan (uap air) dan gas karbon dioksida maka suhu udara akan meningkat.
- Angin dan arus laut. Adanya angin dan arus laut yang datang dari daerah dingin akan mendinginkan daerah yang dilalui.
- Keadaan tanah. Tanah yang licin dan putih banyak memantulkan panas. Tanah yang kasar dan hitam banyak menyerap panas.
- Sifat permukaan. Dataran lebih cepat menerima panas daripada lautan.
- Intensitas penyinaran matahari terhadap permukaan bumi dapat diukur dengan alat pyrheliometer
Udara dapat memanas karena proses konveksi, adveksi, turbulensi dan konduksi. Penjelasan untuk tiap proses tersebut adalah sebagai berikut:
Konveksi
Pemanasan secara vertical. Penyebaran panas ini terjadi akibat adanya gerakan udara secara vertikal, sehingga udara di atas yang belum panas akan memanas karena pengaruh udara di bawahnya yang sudah panas.
Adveksi
Penyebaran panas secara horizontal. Penyebaran panas ini terjadi akibat gerakan udara panas secara horizontal dan menyebabkan udara di sekitarnya juga menjadi panas
Turbulensi
Penyebaran panas secara berputar-putar. Penyebaran panas akan menyebabkan udara yang sudah panas bercampur dengan udara yang belum panas.
Konduksi
Pemanasan ini terjadi karena molekul-molekul udara yang dekat dengan permukaan bumi akan menjadi panas setelah bersinggungan dengan bumi yang memiliki panas internal. Molekulmolekul udara yang sudah panas bersinggungan dengan molekulmolekul udara yang belum panas sehingga ikut memanas
Suhu Udara
Suhu udara atau temperatur udara adalah keadaan panas atau dinginya udara. Suhu udara diukur menggunakan termometer. Termometer maksimum digunakan untuk mengukur suhu tertinggi dan termometer digunakan untuk mengukur suhu terendah.
Termometer
Berdasarkan rumus Brake untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan rumus:
Contoh :
Temperatur permukaan laut = 270C . kota X tingginya 1500 m (di
Indonesia).
Tanya : berapa temperatur rata-rata kota X?
Jawab :
Tekanan Udara
Permukaan bumi mendapat tekanan dari udara karena udara memiliki masa. Besarnya tekanan udara dapat diukur dengan barometer. Makin tinggi letak suatu tempat dari muaka laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal ini disebabkan oleh makin berkurangnya udara yang menekan. Tekanan udara dihitung dengan menggunakan milibar. Garis pada peta yang menghubungkan daerah yang bertekanan udara sama disebut isobar.
Angin
Perbedaan tekanan udara di beberapa tempat menimbulkan aliran udara. Aliran ini berlangsung dari tempat yang bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Udara yang mengalir disebut angin. Besarnya kecepatan angin dapat ditentukan dengan alat anemometer.
Jenis-jenis angin:
Angin Muson
Angin muson barat laut terjadi Antara Oktober- April, dengan letak matahari berada di belahan bumi selatan terutama Australia lebih banyak menerima panas matahari , sehingga suhu disana lebih tinggi (tekanan udara rendah). Sedangkan suhu di benua Asia rendah (tekanan udara tinggi). Angin bergerak dari Asia ke Australia, sehigga Indonesia terjadi musim penghujan karena di perjalanannya banyak membawa uap air.
Angin muson timur laut terjadi Antara April-Oktober. ada periode ini matahari berada pada belahan bumi bagian utara, terutma bagian Asia yang banyak menerima pemanasan matahari, akibatnya suhu di benua Asia tinggi (tekanan udara rendah) sedangkan di benua Australia rendah (tekanan udara tinggi). Angin bergerak dari Australia menuju Asia , sehingga di Indonesia terjadi musim kemarau karena dalam perjalananya sedikit membawa uap air.
Angin Pasat dan Anti Pasat
Angin pasat adalah angin tetap yang berasal dari daerah tekanan maksimum subtropics (300-400 LU/LS) menuju kea rah daerah tekanan minimum equator (katulistiwa). Angin pasat meliputi angin pasat di belahan bumi utara disebut angin pasat timur laut, dan angin pasat di belahan bumi selatan disebut angin pasat tenggara. Di sekitar katulistiwa , kedua angin pasat ini bertemu. Karena temperature di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertical (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin pasat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperature selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini , wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah Doldrum (wilayah tenang).
Angin anti pasat, pada ketinggian tertentu massa angin pasat naik secara vertical kembali bergerak mendatar kea rah wilayah sub tropis. Angin anti pasat bergerak meninggalkan katulistiwa menuju daerah maksimum subtropis.
Angin darat dan angin laut
Pada malam hari, suhu udara di daratan lebih cepat dingin sehingga tekanan udara di atas daratan tinggi (maksimum). Sementara itu suhu udara di lautan lambat dingin sehingga tekanan udaranya rendah (minimum), sehingga angin bergerak dari daratan menuju ke laut disebut dengan angin darat. Sebaliknya pada siang hari, terjadi pergerakan udara dari laut menuju darat disebut angin laut.
Angin lembah dan angin gunung
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah menuju lereng gunung yang terjadi di siang hari. Sementara angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung menuju lembah , terjadi pada malam hari.
Angin fohn (angin jauh)
Angin Fohn merupakan angin yang sifatnya jatuh atau turun, kering dan panas. Hal ini karena uap air yang dibawa telah diturunkan sebagai hujan di lereng gunung yang berhadapan dengan arah datangnya angin.
Nama angin fohn di Indonesia
Angin siklon dan anti siklon
Daerah depresi adalah daerah yang bertekanan minimum dikelilingi oleh daerah yang bertekanan maksimum. Di daerah tersebut garis-garis isobarnya tertutup dan verbal atau ketinggian tekanan udara memusat. Akibatnya terjadi gerakan angin berputar memusat yang disebut dengan angin siklon. Sebaliknya, daerah kompresi yaitu daerah yang bertekanan maksimum dikelilingi oleh daerah yang bertekanan minimum. Pada daerah ini, angin berputar dengan arah yag keluar disebut dengan angin antisiklon. Arah gerakan kedua jenis angin tersebut sesuai dengan hukum Buys Ballot.
Awan
Awan adalah kumpulan uap air dan kristal es pada udara di atmosfer. Awan terjadi karena adanya pengembunan atau pemadatan uap air yang terdapat di udara setelah melampaui keadaan jenuh. Kondisi awan dapat berupa cair, gas, atau padat dan sangat dipengaruhi oleh keadaan suhu
Awan tinggi
Awan tinggi, terdapat pada ketinggian Antara 3-18 km . Awan jenis ini selalu terdiri dari Kristal-kristal es karena pengaruh letaknya. Awan yang tergolong awan pada senis ini adalah sebagai berikut:
a) Cirrus (Ci) : awan jenis ini halus , berstruktur seperti serat, atau berbentuk seperti bulu burung. Awan ini sering tersusun seperti pita yang melengkung di langit, sehigga seakan-akan tempak bertemu di horizon dan terdapat Kristal es. Awan cirrus tidak menimbulkan hujan.
b) Cirrostratus (Cs) : bentuknya seperti kelambu putih yang halus dan rata yang menutup seluruh langit sehingga langit Nampak cerah.,atau seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur. Awan ini sering menimbulkam halo (lingkaran bercahaya) yang mengelilingi matahari atau bulan. Biasanya terjadi pada musim kemarau.
c) Cirromulus (Cc) : Awan jenis ini terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es sehingga bentuknya seperti segerombolan domba dan sering menimbulkan bayangan
Awan Menengah
Awan Menengah, terdapat pada ketinggian Antara 2-8 km. awan yang tergolong awan menengah adalah sebagai berikut:
a) Altocomulus (Ac) : Awan jenis ini berukuran kecil-kecil tetapi banyak biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal berwarna putih pucat da nada bagian yang kelabu. Awan jenis ini bergerombol sehingga tampak saling bergandengan.
b) Altostratus (As) : Awan jenis ini berukuran luas dan tebal. Warna awan altostratus kelabu, sehingga dapat menghalangi sebagian sinar matahari sebagian siar matahari atau bulan.
Awan Rendah
Awan Rendah, terdapat pada ketinggian kurang dari 2 km. Awan yang tergolong dalam awan rendah adalah sebagai berikut:
a) Stratocumulus (Sc) : Awan jenis ini bentuknya seperti bola-bola yang sering menutupi seluruh langit sehingga tampak seperti gelombang di lautan. Lapisan awan ini tipis sehingga tidak menimbulkan hujan.
b) Stratus (St) : Awan yang rendah dan sangat luas, tingginya dibawah 2.000 m. melebar seperti kabut dan berlapis lapis. Kabut dan awan stratus pada dasarnya tidak berbeda.
c) Nimbostratus (Ns) : Awan ini bentuknya tidak menentu, tepianya tidak beraturan. Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan gerimis saja .Awan ini berwarna putih kelabu dan penyebaranya di langit cukup luas.
Awan Vertikal
Awan Vertikal adalah awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada ketinggian 500- 1500 meter.
a) Cumulus (Cu) : Merupakan aan tebal dengan puncak-puncak yang agak tinggi, terbenuk pada siang hari karena udara naik. Bila awan ini terkena sinar matahari hanya pada sebelah sisinya, timbul bayangan berwarna kelabu.
b) Cumulonimbus (Cb) : Awan jenis ini dapat menimbulkan hujan dengan kilat Guntur. Awan ini bervolume besar , pososinya rendah, berpuncak tinggi dan melebar, sehigga merupakan awan yang tebal. Biasanya di atas awan cumulonimbus terdapat awan cirrostratus. Hal ini sering terjadi pada waktu angin rebut.
Kelembaban Udara
Kelembapan udara dibedakan menjadi kelembapan mutlak dan kelembapan nisbi. Kelembapan mutlak (kelembapan absolut) adalah bilangan yang menunjukan massa uap air yang tertampung dalam satu meter kubik udara. Di sisi lain, kelembapan nisbi (kelembapan relatif) adalah bilangan yang menunjukan perbandingan Antara jumlah uap air yang ada di udara saat pengukuran dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut
Perhatiakan contoh soal berikut ini. Udara di sebuah ruang laboraturium bervolume 27 m3 mengandung uap air sebanyak 360 gram. Pada suhu 21º C, udara tersebut mengandung uap air sebanyak 18,5 gram, sehingga:
Angka-angka diatas menunjukan bahwa jika suhu udara naik, kelembapan relatifnya berkurang. Oleh karena itu, kelembapan relative tertinggi terjadi pada pagi hari dan kelembapan relative terjadi pada sore hari . Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan nisbi adalah hygrometer rambut. Rambut manusia bersifat memanjang pada udara basah dan memendek padaudara udara kering. Perubahan panjang pendeknya rambut ini mampu menggerakkan jarum pada skala. Higrometer yang mampu mencatat data kelembapan udara secara kontinu disebut higrograf.
Curah Hujan
Banyaknya hujan yang terjadi pada suatu tempat dapat diketahui dengan pengkuran curah hujan. Alat pengukur curah hujan disebut Ombrometer. Alat pengukur curah hujan biasa berfungsi untuk mengukur jumlah hujan yang jatuh selama 24 jam per hari pada suatu gelas ukur.
Jenis Hujan
Hujan Frontal
Hujan hujan frontal terjadi di daerah beriklim sedang. Angin yang berada pada daerah iklim sedang selalu disertai hujan karena pada daerah siklon udara naik ke atas dan mendingin. Hujan di daerah iklim sedang dapat dikatakan berlangsung sepanjang tahun.
Hujan Orografis
Hujan pegunungan (hujan orografis), terjadi di daerah pegunungan. Udara yang banyak mengandung uap air naik ke atas pegunungan . Akibat penurunan suhu, terjadi peristiwa kondensasi dan terjadi hujan pada lereng yang berhadapan dengan arah datangnya angin.
Hujan Siklon
Hujan siklonal adalah hujan yang terjadi akibat naiknya udara panas dari permukaan bumi disertai adanya angin yang berputar-putar pada titik tertentu. Jenis hujan siklonal umumnya hanya dapat terjadi di daerah sekitar katulistiwa.
Hujan Zenital
Hujan zenithal adalah hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator. Sehingga semua tempat di daerah tropis mengalami hujan zenithal dua kali dalam satu tahun. Daerah tropis yang dimaksud berada di antara 23,5º Lintang Utara – 23,5 º Lintang Selatan
Hujan Muson
Hujan musim, terjadi pada daerah-daerah musim , Hujan zenital di daerah musim mengalami perubahan karena daerah –daerah ini dipengaruhi oleh angim musim.
PENGGUNAAN APLIKASI UNTUK MELIHAT KEADAAN CUACA SEPERTI VENTUSKY
KERJAKAN LKPD MATERI PENGUKURAN UNSUR-UNSUR CUACA DAN INTERPRETASI DATA CUACA DENGAN KLIK TAUTAN DIBAWAH INI!
LKPD KELAS 10 MATERI PENGUKURAN UNSUR-UNSUR CUACA DAN INTERPRETASI DATA CUACA
Dinamika Atmosfer, an interactive worksheet by rifky_pongkor liveworksheets.com