Pengertian Morfologi Laut

Morfologi laut adalah bentuk permukaan bumi yang berada di dalam laut. Perubahan bentuk ini, terjadi akibat adanya dua tenaga, yaitu endogen dan eksogen. Kedua tenaga ini, membuat dasar laut memiliki relief yang bermacam- macam. Morfologi laut memiliki banyak bentuk.
- Paparan benua (Shelf), yaitu dasar laut dangkal yang melandai dengan kedalaman rata-rata 200 m, dan terletak di sepanjang pantai suatu benua.
- Lereng benua (continental slope), merupakan bagian dasar laut yang menurun tajam dan curam ke arah dasar laut sampai kedalaman antara 200-300 meter.
- Continental rise, merupakan daerah yang mempunyai lereng yang perlahan-lahan menjadi dasar lautan.
- Plaung laut (Trough), yaitu dasar laut yang dalam dan sempt dengan dinding yang curam membnetuk corong dan memanjang dengan kedalaman lebih dari 5000 m.
- Gunung Laut, yaitu gunung yang dasarnya terdapat di dasar laut, baik yang enjuang diatas permukaan laut atau tidak.
- Punggung laut (Mid Oceanic Ridge), yaitu punggung pegunungan di dasar laut Atol, yaitu karang di laut yang bentuknya seperti cincin besar.
- Laguna, yaitu bagian laut dangkal di tengah atol.
Jenis Laut menurut Kedalamannya

Laut dengan kedalaman antara 1.500 m – 1.800 m, sinar matahari sudah tidak mencapai dasar laut, Laut Menurut Kedalamannya laut dibedakan atas zona litoral, zona neritik, zona batial, dan zona abisal.
Zona Laut Pasang-Surut (Zona Litoral)
Zona litoral adalah zona yang berupa daratan saat air surut dan menjadi lautan saat air pasang. Karena itu, luas zona ini sangat dipengaruhi oleh ketinggian air pasang. Zona ini sering disebut sebagai pesisir pantai yang terdiri dari pasir pantai dan pecahan rumah-rumah karang. Pada zona ini juga banyak ditemukan binatang laut yang dapat dikonsumsi seperti kerang dan kepiting
Zona Laut Dangkal (Zona Neritik)
Zona laut dangkal atau zona neritik adalah zona yang memiliki kedalaman antara 0–200 m. Zona ini biasanya pada landas benua. Landas benua adalah kelandaian benua yang menjorok ke laut. Di zona ini banyak terdapat jenis ikan dan hewan laut lainnya yang biasa ditangkap oleh nelayan.
Zona Laut Dalam (Zona Batial)
Zona laut dalam atau zona batial memiliki kedalaman antara 200–1.000 m. Pada zona ini, biasanya sinar matahari sudah tidak dapat lagi menembus kedalaman air. Di zona ini masih banyak terdapat jenis ikan dan hewan laut lainnya, namun sudah jarang ditemukan tanaman-tanaman laut.
Zona Laut Sangat Dalam (Zona Abisal)
Zona laut sangat dalam atau zona abisal memiliki kedalaman lebih dari 1.000 m. Pada zona ini, tekanan air sangat tinggi dengan suhu yang sangat rendah. Di zona ini hanya sedikit jenis ikan dan hewan laut, dan tidak ditemukan tanaman tanaman laut. Pada bagian laut ini binatang laut memiliki sistem tubuh yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ekstrim.
Laut berdasarkan Letak
Laut Tepi
Laut Tepi yaitu laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan seolah-olah terpisah dari samudra luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah, Laut Tiongkok Selatan merupakan laut yang terletak di kepulauan indonesia dan Filipina

Laut Pertengahan
Laut tengah merupakan laut yang posisinya berada diantara dua benua atau daratan. Contohnya Laut Mediterania dan Laut Merah. Laut Mediterania berada diantara Eropa dan Afrika sementara Laut Merah berada diantara Asia dan Afrika.

Laut Pedalaman
Laut pedalaman merupakan laut yang posisinya berada jauh di tengah-tengah benua. Contohnya adalah Laut Kaspia dan Laut Mati. Laut yang berada di pedalaman benua ini sangat rentan terhadap penyusutan.

Laut Berdasarkan Proses Pembentukan
Laut Transgrasi
Laut transgresi merupakan laut yang terbentuk karena naiknya permukaan air laut. Air laut yang naik menyebabkan daerah yang tadinya kering dan berupa daratan menjadi tergenang, sehingga lama kelamaan berubah menjadi laut.
Naiknya air laut ini dapat disebabkan oleh berbagai macam alasan, namun, yang paling berdampak adalah mencairnya gletser-gletser besar pada akhir zaman es Pleistosen
Pencairan gletser ini menyebabkan air yang tadinya terjebak dalam gletser es menjadi keluar ke samudera, sehingga permukaan air pun meningkat secara drastis.

Laut Regresi
Laut regresi merupakan laut yang mengecil dan mendangkal seiring dengan berjalannya waktu. Lama kelamaan, laut ini akan semakin mengecil hingga mengekspos dasar laut yang ada dibawah permukaan lautnya.
Pendangkalan laut ini dapat disebabkan oleh dua hal yaitu sedimentasi yang besar pada suatu laut atau penurunan muka air laut relatif terhadap lempeng benua yang ada. Dua duanya merupakan alasan yang valid bagi terbentuknya laut regresi, namun, keduanya memiliki proses yang jauh berbeda.
Sedimentasi yang besar pada laut umumnya disebabkan oleh proses erosi yang tinggi pula pada daratan disekitarnya. Endapan sedimen yang tererosi dari daratan akan dibawa oleh sungai-sungai ke laut, hingga akhirnya mereka mendekam di laut.

Laut Ingresi
Laut ingresi merupakan istilah untuk laut yang terbentuk karena terjadi penurunan kerak samudera relatif dengan kerak benua. Hal ini menyebabkan laut menjadi semakin dalam sehingga secara visual akan berwarna biru tua. Oleh karena itu, laut-laut yang berjenis laut ingresi umumnya sangat dalam.
Umumnya penurunan kerak samudera ini disebabkan oleh dinamika tektonik lempeng yang akan menciptakan relief-relief bawah laut seperti palung, basin, lubuk laut, atau rekahan tengah samudera.

Arus Laut
Jenis-Jenis Arus Laut Berdasarkan Proses Terjadinya

- Arus Ekman yaitu arus yang dipengaruhi oleh angin.
- Arus Termohaline yaitu arus yang dipengaruhi oleh densitas serta gravitas
- Arus Pasang-surut yaitu arus yang dipengaruhi oleh adanya pasut
- Arus Geostropik yaitu arus yang dipengaruhi oleh adanya gradien tekanan mendatar serta juga gaya corolis
- Arus Wind Driveb Current yaitu arus yang dipengaruhi oleh adanya pola pergerakan angin serta terjadi pada lapisan permukaan.
Berdasarkan Tingkat Kedalaman
- Arus permukaan yaitu arus yang terjadi dibeberapa ratus meter dari permukaan, dengan arah gerak horizontal serta dipengaruhinya oleh pola sebaran angin
- Arus dalam yaitu arus yang terjadi jauh di dasr kolom peraran, arah pergerakannya tidak dipengaruhinya adanya pola sebaran angin serta membawa massa air dari daerah kutub ke daerah yang ekuator.

Arus Berdasarkan Teperaturnya (SUHU)
- Arus panas yaitu arus laut dengan temperatur lebih tinggi atau panas dari pada temperatur air laut yang di datangi. Contohnya yaitu Arus Teluk dan Kuroshiwo. Arus tersebut datang dari daerah tropis ke daerah sedang
- Arus dingin yaitu arus laut yang temperatur airnya lebih rendah atau dingin dari pada temperatur air laut yang didatangi. Contohnya yaitu Arus Labrator, Arus Bengueka, Arus Peru dan Arus Oyashiwo.

Arus Berdasarkan Letak

- Arus atas yaitu arus yang bergerak sebagai arus yang berada di permukaan laut. Contohnya: semua arus laut yang disebabkan angin
- Arus bawah yaitu arus laut yang bergerak sebagai arus laut yang berada di dasar laut. Apabila arah gerakan berubah ke arah vertikal, maka arus ini akan menjadi up welling dan sinkin pada beberapa pantai.
- Rip Current yaitu arus yang berada di pantai berpasir halus dan bergelombang agak besar. Arah gerakannya tegak lurus dengan garis pantai.
- Long Shore Current yaitu arah aliran arus yang sejajar dengan garis pantai
KERJAKAN VIDEO INTERAKTIF MATERI PERAIRAN LAUT!
SILAHKAN TONTON VIDEO INTERAKTIF MATERI PERAIRAN LAUT
Video Interaktif Berisikan materi serta latihan soal didalam video dengan berbagai jenis pengerjaan soal Berikut Video Interaktif yang dapat dicoba untuk belajar materi dan latihan!
KERJAKAN LKPD MATERI PERAIRAN LAUT DENGAN KLIK TAUTAN DIBAWAH INI!
LKPD KELAS 10 MATERI PERAIRAN LAUT
Dinamika Hidrosfer, an interactive worksheet by rifky_pongkor liveworksheets.com