Pengenalan Batuan
Batuan, mengapa batuan ini perlu dibahas dalam geografi. Kembali pada sebuah arti kata litosfer itu sendiri yang merupakan salah satu lapisan bumi. Litosfer memiliki arti batuan, artinya permukaan bumi ini terdiri dari batuan. Semua yang berada dipermukaan bumi berasal dari batuan. Oke, sekarang mari kita lihat bagaimana sih pembentukan batuan yang sering kita jumpai dipermukaan bumi.
Sekarang kita telah mengetahui, mengapa di permukaan bumi ini ada jenis batu yang berbeda-beda, bagaimana batuan tersebut dapat terbentuk? Batuan dapat terbentuk berkaitan dengan siklus batu. Kita mengenal bahwa batuan itu dikategorikan menjadi tiga, yaitu: batuan beku (igneous rock), batuan sedimen (sedimentary rock), dan batuan malihan (metamorf rock). Bagaimana batuan-batuan itu dapat terbentuk? Ini yang akan kita ketahui, asal muasal dari batuan tersebut. Untuk mengetahui asal muasal tersebut, coba kamu perhatikan bagan di bawah ini!
Melalui proses ini batuan akan mengalami penghancuran. Selanjutnya, batuan yang telah dihancurkan ini akan dipindahkan/digerakkan dari tempatnya terkumpul oleh gaya berat, air yang mengalir diatas dan dibawah permukaan, angin yang bertiup, gelombang dipantai dan gletser dipegunungan-pegunungan yang tinggi. Media pengangkut tersebut juga dikenal sebagai alat pengikis, yang dalam bekerjanya berupaya untuk meratakan permukaan Bumi. Bahan-bahan yang diangkutnya baik itu berupa fragmen-fragmen atau bahan yang larut, kemudian akan diendapkan ditempat-tempat tertentu sebagai sedimen.
Proses berikutnya adalah terjadinya ubahan dari sedimen yang bersifat lepas, menjadi batuan yang keras, melalui pembebanan dan perekatan oleh senyawa mineral dalam larutan, dan kemudian disebut batuan sedimen. Apabila terhadap batuan sedimen ini terjadi peningkatan tekanan dan suhu sebagai akibat dari penimbunan dan atau terlibat dalam proses pembentukan pegunungan, maka batuan sedimen tersebut akan mengalami ubahan untuk menyesuaikan dengan lingkungan yang baru, dan terbentuk batuan malihan atau batuan metamorfis. Apabila batuan metamorfis ini masih mengalami peningkatan tekanan dan suhu, maka ia akan kembali leleh dan berubah menjadi magma. Panah-panah dalam gambar, menunjukan bahwa jalannya siklus dapat terganggu dengan adanya jalan-jalan pintas yang dapat ditempuh, seperti dari batuan beku menjadi batuan metamorfis, atau batuan metamorfis menjadi sedimen tanpa melalui pembentukan magma dan batuan beku. Batuan sedimen dilain pihak dapat kembali menjadi sedimen akibat tersingkap ke permukaan dan mengalami proses pelapukan.
Karakteristik Batuan
Pembentukan batu merupakan hasil proses alam. Di dalam batu dapat terkandung satu atau beberapa jenis mineral. Batu dapat terbentuk melalui proses kristalisasi magma, sedimentasi, maupun metamorfisme. Dari proses pembentukan tersebut, jenis batuan dibedakan menjadi batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Nah, sekarang kita lihat karakteristik khas dari setiap batuan:
Batuan beku
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, “api”) adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Lalu kenapa disebut dengan batuan beku, karena dalam proses pembentukannya faktor utamanya adalah suhu, ingat suhu. Karena faktor yang berperan suhu maka disini terjadi proses pendinginan dan pengerasan. Perhatikan gambar berikut ini!
Batuan beku ini terbagi menjadi tiga hal yang didasarkan pada letak terbentuknya, yaitu batuan beku dalam batuan beku leleran dan batuan beku luar.
Batuan tubir/ batuan beku dalam
Batuan tubir terbentuk jauh di dalam kulit bumi, yaitu pada kedalaman 15-50 km. Batuan beku dalam hanya terdiri atas kristal. Oleh karena pendinginannya lambat sekali, kristalnya berbentuk besar-besar. Batuan beku dalam dapat disebut juga batuan plutonis. Contohnya, granit, peridotit, pegmatit, diorit, & gabro.
Batuan leleran/ batuan beku luar
Batuan ini membeku di luar kulit bumi sehingga temperaturnya turun cepat sekali. Zat-zat dari magma hanya dapat membentuk kristal-kristal kecil, dan ada sebagian yang sama sekali tidak dapat menjadi kristal. Hal ini menyebabkan adanya batuan leleran yang terdiri atas kristal-kristal besar, kristal-kristal kecil, dan bahan amorf, misalnya liparit atau riolit. Ada pula batuan leleran yang hanya terdiri atas bahan amorf, misalnya Andesit, Basalt, Obsidian dan Apung.
Batuan korok/ batuan beku gang
Batuan ini terbentuk di dalam korok-korok atau gang-gang. Oleh karena itu tempatnya dekat permukaan, pendinginannya lebih cepat. Itu sebabnya batuan ini terdiri atas kristal besar, kristal kecil, dan bahkan ada yang tidak mengkristal, misalnya bahan amorf. Contohnya granit fosfir. Batuan beku korok sering juga disebut batuan terobosan.
Batuan Sedimen
Sedimen merupakan bahan atau partikel yang terdapat di permukaan bumi (di daratan ataupun lautan), yang telah mengalami proses pengangkutan (transportasi) dari satu tempat (kawasan) ke tempat lainnya. Air dan angin merupakan agen pengangkut yang utama. Sedimen ini apabila mengeras (membatu) akan menjadi batuan sedimen. Sedimen atau endapan jadi batuan yang terbentuk karena adanya proses endapan. Bagaimana endapan-endapan ini bisa menjadi batuan?
Prinsip terbentuknya batuan sedimen ini sama dengan pembuatan kue lapis legit, yaitu adanya sebuah endapan dan tekanan. Jadi faktor terbentuknya batuan sedimen ini adalah adanya endapan dan tekanan atau Dinamo.
Penggolongan batuan sedimen dapat dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan perantara atau mediumnya dan berdasarkan tempat pengendapannya.
a. Berdasarkan perantara atau mediumnya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu:
- Batuan sedimen aeris atau aeolis Pengangkutan batuan ini adalah angin. Contohnya adalah tanah loess, tanah tuf dan tanah pasir di gurun.
- Batuan sedimen glasial Pengangkut batuan ini adalah es. Contohnya adalah morena.
- Batuan sedimen akuatis Pengangkutan batuan ini adalah air sungai, danau, atau air hujan. Contoh batuan sedimen ini adalah breksi (terdiri dari batu-batu yang bersudut tajam), konglomerat (terdiri dari batu-batu yang bulat), dan pasir.
b. Berdasarkan tempat pengendapannya batuan sedimen dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu:
- Batuan sedimen teristris, adalah batuan sedimen yang diendapkan di darat.
- Batuan sedimen marine, adalah batuan sedimen yang diendapkan di laut.
- Batuan sedimen limnis, adalah batuan sedimen yang diendapkan di danau.
- Batuan sedimen fluvial, adalah batuan sedimen yang diendapkan di sungai.
- Batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang diendapkan daerah-daerah yang terdapat es atau gletser.
Batuan Metamorf
Metamorf, adakah yang pernah mendengar kata metamorf. Mungkin ada yang masih ingat dengan metamorfosa ulat menjadi kupu-kupu? Apakah arti sederhananya?. Metamorfosa adalah perubahan bentuk atau susunan, peralihan bentuk. Jadi batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari batuan asal (batuan beku, sedimen, metamorf) yang mengalami perubahan temperatur (T), tekanan (P), atau Temperatur (T) dan Tekanan (P) secara bersamaan yang berakibat pada pembentukan mineral-mineral baru dan tekstur batuan yang baru. Batuan metamorf ini terbagi menjadi tiga, yaitu batuan metamorf kontak/termal, dinamo, dan pnematolik.
Batuan Metamorf Kontak
Batuan metamorf kontak terbentuk karena pengaruh intrusi magma yang suhunya sangat tinggi. Suhu yang sangat tinggi tersebut dikarenakan letaknya dekat dengan magma, misalnya di sekitar batuan intrusi. Contohnya batolit, lakolit, stock, sill, dan dike. Makin jauh dari intrusi makin berkurang derajat metamorfosisnya. Hal itu karena temperatur yang makin rendah.
Pada zona metamorfosis banyak ditemui mineral-mineral bahan galian yang letaknya relatif teratur menurut jauhnya dari batuan intrusi. Mineral-mineral bahan galian yang terbentuk melalui proses metamorfosis antara lain besi, timah, tembaga, dan zink (seng) dihasilkan dari batuan limestone dan calcareous shale.
Batuan Metamorf Dinamo
Batuan metamorf dinamo terbentuk karena pengaruh tekanan yang sangat tinggi, waktu yang sangat lama, dan dihasilkan dalam proses pembentukan kulit bumi karena tenaga endogen. Batuan metamorf dinamo pada umumnya terjadi di bagian atas kerak bumi. Adanya tekanan dari arah yang berlawanan menyebabkan antara lain perubahan butir-butir mineral menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali.
Pada jenis batuan metamlorf dinamo ini batuan sedimen berubah menjadi batuan hablur, misalnya gneis, sabak dan serpih.
Batuan Metamorf Pneumatolisis Kontak
Batuan metamorf pneumatolisis kontak terbentuk karena pengaruh gas-gas dari magma. Pengaruh gas panas pada mineral batuan menyebabkan perubahan komposisi kimiawi mineral tersebut. Contoh batuan metamorf pneumatolisis kontak adalah kuarsa dengan borium berubah menjadi turmalin (sejenis permata).