Letak secara geografis dapat disebut sebagai letak relatif. Indonesia secara geografis terletak di antara dua benua dan dua samudra. Dua benua yang mengapit Indonesia yaitu Benua Asia (di sebelah utara) dan Benua Australia
(di sebelah selatan). Dua samudra yang mengapit Indonesia adalah Samudra Pasifik (di sebelah timur) dan Samudra Hindia (di sebelah barat dan selatan). Tidak menutup kemungkinan apabila letak Indonesia dapat berubah di masa
depan, karena hal ini bergantung pada aktivitas tektonisme. Letak Indonesia secara geografis dapat dilihat pada gambar sebagai berikut.
Letak geografis memengaruhi musim di Indonesia. Indonesia memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan kemarau. Kedua musim ini terjadi karena pengaruh angin muson barat laut dan angin muson tenggara. Angin muson
barat membuat laut bersifat basah dan mengandung banyak uap air laut, sehingga mendatangkan musim hujan. Sedangkan angin muson tenggara bersifat kering sehingga mendatangkan musim kemarau. Gerakan angin muson tersebut dapat dilihat pada Gambar berikut.
Perubahan musim perlu dikaji lebih lanjut karena sangat memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Contohnya fluktuasi temperatur dan CO² di udara yang kemudian mengubah kenyamanan manusia. Perubahaniklim
juga berdampak terhadap peningkatan terjadinya bencana hidrometeorologi (cuaca ekstrem). Berbagai upaya untuk mengatasi perubahan iklim melalui pengurangan emisi perlu dilakukan secara integrasi dari berbagai pihak. Upaya ini bertujuan meninggalkan warisan lingkungan yang baik untuk anak cucu kita di kemudian hari.
Kondisi musim global diwarnai oleh adanya fenomena La Nina pada tahun 2020 (Kompas, 2021). BMKG telah merilis informasi aktifnya La Nina dan diperkirakan akan mencapai intensitas La Nina Moderate sampai dengan awal tahun 2021. Keberadaan La Nina Moderate ini memberikan dampak peningkatan curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia. Tahun 2020 juga mencatatkan suhu tertinggi kedua selama 40 tahun terakhir, terpanas pertama
di tahun 2016 saat terjadi El Nino Kuat. Selain itu, tahun 2020 menjadi tahun ketiga terbasah selama 20 tahun terakhir. Musim kemarau tahun 2020 lebih pendek dibandingkan normalnya (Kompas, 2021). Prospek iklim tahun
2021, pada semester pertama diperkirakan La Nina akan berlanjut dan diperkirakan berakhir pada April-Mei. Selain itu, kondisi IOD (Indian Ocean Dipole) diperkirakan tetap netral.
Letak Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudra berpengaruh pada posisi strategis lalu lintas dunia. Indonesia berada pada jalur silang lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia. Jika dilihat dari segi historis, posisi silang tersebut berdampak pada kondisi sosial budaya bangsa Indonesia. Posisi silang tersebut memungkinkan masuknya pengaruh peradaban dan kebudayaan dari negara lain. Masuknya peradaban dan kebudayaan asing
menyebabkan tumbuhnya keberagaman budaya di Indonesia. Selain itu, pengaruh letak geografis Indonesia juga berpengaruh terhadap geopolitik. Indonesia memiliki geopolitik yang strategis, karena berada di antara negaranegara besar yang berpengaruh dalam berbagai bidang, seperti perdagangan, teknologi, persenjataan, dan sebagainya. Oleh karena itu, Indonesia harus memiliki kemampuan untuk memanfaatkan posisi tersebut untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Jika dilihat dari segi ekonomis, posisi Indonesia dapat memberikan pengaruh besar dalam perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan posisi strategis Indonesia secara optimal dan konsisten akan berdampak pada tingkat kemakmuran bangsa. Posisi ekonomi yang strategis tersebut dapat mendorong Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Poros maritim merupakan wahana strategis untuk mewujudkan perbaikan transportasi kelautan, keamanan maritim, pengembangan industri perikanan dan perkapalan, serta terjaminnya konektivitas antar pulau. Terdapat lima pilar dalam poros maritim:
- Pembangunan kembali budaya maritim indonesia.
- Komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dan menempatkan nelayan sebagai pilar utamanya.
- Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, industri perkapalan, dan pariwisata maritim.
- Diplomasi maritim yang mengarahkan program kerjasama dengan mitra dalam bidang kelautan.
- Pembangunan kekuatan pertahanan maritim
Terdapat dua aspek penting dalam pembangunan poros maritim dunia.
a. Aspek komponen tata kelola yang baik untuk menentukan pengembangan aspek kemaritiman dan ekonomi kelautan dalam mewujudkan poros maritim dunia. Aspek ini meliputi sumber daya manusia, budaya bahari, IPTEK kelautan, kualitas kelautan, daya dukung lingkungan laut, pengawasan laut, penataan ruang laut, pengaturan alur laut, pertahanan dan keamanan laut.
b. Aspek kemaritiman dan ekonomi kelautan dijadikan sebagai aspek unggulan dan andalan dalam mencapai poros maritim dunia. Pembangunan dan pengembangan pada aspek ini meliputi tol laut, mineral dasar laut, sumber daya perikanan, migas lepas pantai, wisata bahari, dan industri maritim.
Poros maritim dunia (PMD) juga memiliki makna penting bagi geopolitik Indonesia. Posisi Indonesia yang berada pada jalur utama perdagangan dunia akan dapat mendorong kepentingan berbagai negara di dunia, terutama negara-negara maju untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang, seperti infrastruktur, ekonomi, budaya, teknologi, pendidikan, dan sebagainya. Kondisi hubungan global yang demikian tentu akan menjadi peluang dan tantangan positif bagi Indonesia untuk memajukan pembangunan di berbagai bidang sehingga dapat terjadi percepatan peningkatan kesejahteraan. Misalnya percepatan pembangunan infrastruktur transpotasi dan investasi bidang pertambangan yang dapat membuka lapangan kerja baru di Indonesia.
Keuntungan Letak Indonesia Secara Geografis
a. Berada di Lintas Perdagangan Internasional
Indonesia terletak di jalur pelayaran dan perdagangan negara-negara di dunia. Posisi ini dilihat dari letak Indonesia yang berada di antara dua samudra dan dua benua yang menjadi tempat lalu lintas perdagangan internasional. Titik
persilangan kegiatan perekonomian yang berada di Indonesia ini sebagai lokasi perdagangan negara berkembang dengan negara industri. Negaranegara ini seperti Eropa, Afrika, Asia dengan RRC, Korea, dan Jepang
b. Indonesia Menjadi Negara Agraris
Indonesia dilalui dua angin muson yang dipengaruhi oleh penguapan samudra pasifik dan samudra hindia. Benua Australia dan Asia yang dipisahkan garis equator memengaruhi laju angin muson. Hal ini menyebabkan terbentuknya dua musim di Indonesia yang bergantian 6 bulan sekali meliputi musim penghujan dan kemarau. Adanya musim ini memberikan pengaruh pada sektor pertanian. Suburnya tanah Indonesia sangat cocok untuk bidang pertanian seperti sayuran, kentang, padi, ketela, ubi, kacang-kacangan, dan lainnya.
c. Ketersediaan Tanah yang Subur
Curah hujan yang tinggi dan banyaknya intensitas sinar matahari menyebabkan kesuburan tanah di Indonesia. Posisi Indonesia pada Cincin Api Pasifik juga mendukung banyaknya material yang dikeluarkan dari aktivitas vulkanik sehingga menyebabkan tanah menjadi subur. Kesuburan tanah yang tinggi ini sangat mendukung kegiatan pertanian di Indonesia.
d. Keberagaman Budaya yang Tinggi
Posisi lalu lintas internasional mengakibatkan banyaknya kapal-kapal negara luar singgah di Indonesia. Hal ini mengakibatkan terjadinya proses akulturasi budaya dan suku bangsa, sehingga memengaruhi keberagaman budaya di Indonesia. Kondisi tersebut memberikan keuntungan dalam segi sosialbudaya. Kekayaan dan keragaman budaya di Indonesia menjadi potensi dalam bidang pariwisata maupun sektor lainnya.
e. Memiliki Banyak Destinasi Wisata Alam yang Indah
Indonesia memiliki banyak objek wisata alam mulai dari air terjun, gunung, sungai, hingga pantai. Keuntungan ini diakibatkan kondisi dua musim di Indonesia yang memberikan dampak kondisi fisik wilayah Indonesia.