JURNAL REFLEKSI DWI
MINGGUAN MODUL 2.3 (COACHING) MODEL 4F (FACTS, FEELINGS, FINDINGS, FUTURE)
Oleh : Mahbub Mujahidin, S.Pd
SMA NU 05 Brangsong Angkatan 5 Kabupaten Kendal
Jurnal Refleksi Modul 2.3
(Coaching untuk Supervisi Akademik)
Jurnal ini saya tulis sebagai media untuk menuangkan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah saya dilakukan dengan memilih model refleksi Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future). Jurnal ini merupakan refleksi pembelajaran dan aktivitas yang telah dilakukan di Learning Management System (LMS). Minggu ini ada beberapa aktivitas pembelajaran yaitu diawali dengan mengerjakan modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional dan dilanjutkan aktivitas pembelajaran modul 2.3 Modul Coaching.
1. Facts (Peristiwa)
Kegiatan pertama pada modul 2.2 adalah melakukan kegiatan LMS melalui tahapan alur merdeka yang dimulai dengan self-initiation pada 12 September dan diakhiri dengan eksplorasi konsep pada 13-14 September dan 15-16 September dilanjutkan kerjasama kamar. Di ruang kolaborasi, kelompok yang terdiri dari saya, Pak Dwi Munjab, dan Pak Absor, berbagi skenario untuk mengembangkan implementasi pembelajaran sosial-emosional bagi siswa, pendidik, dan tenaga pengajar setingkat SMA/sederajat. Peredam Kumparan. Selain itu, pada 17-19 September, mereka diinstruksikan di ruang demonstrasi kontekstual untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengintegrasikan pembelajaran sosial-emosional. Dia juga berkontribusi pada implementasi RPP yang halus dalam tugas demonstrasi kontekstual ini di modul 2.2. Selain itu, 20-21. Kegiatan diskusi di ruang pemahaman komentar dengan dosen sebagai moderator. Dengan mengikuti kegiatan tersebut, wawasan saya semakin ke arah pembelajaran sosial emosional. Selain itu, pada hari Jumat, 23 September, kami mempelajari modul coaching 2.3, dimulai dengan “Memulai dari Diri Sendiri” dan dilanjutkan dengan “Eksplorasi Konsep”. Dalam modul ini, saya mulai memahami apa yang dimaksud dengan coaching dan bagaimana penerapannya di tingkat TIRTA. Ada juga akronim lain seperti Listening with RASA yang merupakan teknik/metode penerapan prinsip coaching.
2. Feelings (Perasaan)
Saat mengikuti aktivitas pembelajaran sosial emosional saya sangat bersemangat karena saya merasa pembelajaran sosial emosional sangat baik jika prosedur pelaksanaannya saya pahami secara keseluruhan agar dapat langsung diimplementasikan pada lingkungan kerja apalagi setelah memahami secara menyeluruh penerapan pembelajaran sosial emosional. Pada pembelajaran modul coaching walaupun saat ini kami masih pada proses mulai dari diri dan ekplorasi konsep namun saya sangat berantusias untuk menyelesaikan tahapan-tahapan dari alur pembelajaran ini karena modul ini mulai mengarahkan kita untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang mana ada materi tentang coaching, mentoring, training, consulting dengan menerapkan pendekatan tahapan TIRTA yang menjadi pondasi/referensi saya dalam berlatih menjadi coaching untuk peserta didik serta rekan sejawat untuk menemukan tujuan yang ingin dicapai.
3. Findings (Pembelajaran)
Pada modul ini banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapatkan melalui modul pembelajaran sosial emosional dan coaching yang dapat saya terapkan untuk murid dan rekan sejawat. Bukti nyata bagaimana seorang guru harus membangun karekter murid salah satunya dengan penerapan pembelajaran sosial emosional juga memanfaatkan prinsip coaching dalam upaya mengarahkan peserta didik untuk menemukenali potensi diri dan mengembangkannya sehingga dapat menjadi pribadi yang potensial dan lebih baik lagi dari sebelumnya.Pembelajaran sosial emosional dapat pula dikolaborasikan dengan pembelajaran berdiferensiasi agar lebih maksimal untuk menghadirkan pelayanan yang optimal pada murid sesuai denga prinsip amor menurut Ki Hajar Dewantara.
4. Future (Penerapan)
Setelah melalui jalur pembelajaran modul Masyarakat Emosional, saya menemukan banyak wawasan baru yang sangat berguna dalam pekerjaan saya sebagai seorang pendidik. Secara khusus, saat kita mulai mendalami modul 2.3 dengan topik coaching, menjadi pemimpin pembelajaran yang diharapkan mampu mempraktekkan prinsip-prinsip learning direction coaching. Setelah menyelesaikan latihan pembelajaran untuk siswa dalam paket Modul 2 ini, saya optimis pemahaman saya tentang konsep menjadi pemimpin pembelajaran akan membuat saya menjadi pribadi yang lebih stabil dan siap menghadapi masa depan. profil mahasiswa pancasila.