Apakah kalian pernah mendengar istilah geopolitik? Geo artinya bumi, sedangkan politik artinya kekuasaan. Geopolitik dapat berarti suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah, dan ilmu sosial dengan merujuk kepada politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi yang mencakup lokasi, luas, serta sumber daya alam wilayah tersebut. Lokasi, luas, dan sumber daya alam merupakan tiga aspek penting geopolitik suatu negara.
1. Letak Indonesia yang Strategis secara Internasional
Secara astronomis, Indonesia berada di antara 6° LU − 11° LS dan 95° BT − 141°BT. Batas wilayah Indonesia sebelah utara pada 6° 08′ LU adalah Pulau Weh,sedangkan batas wilayah selatan pada 11° 15′ LS adalah Pulau Rote. Untuk batas wilayah barat pada 95° 45′ BT adalah Pulau Benggala, sedangkan batas wilayah timur pada 141° 05′ BT adalah Sungai Fly, yaitu sungai yang berada di Emanuel Victor, Papua Nugini. Secara geografis, letak Indonesia berada di antara dua benua dan dua samudra. Benua Asia berada di sebelah utara,sedangkan Benua Australia di sebelah selatan. Samudra Pasifik berada di sebelah utara, sedangkan Samudra Hindia berada di sebelah selatan.
Berdasarkan letak astronomis dan geografis tersebut, dapat dikemukakan bahwa Indonesia memiliki posisi yang strategis untuk jejaring kerja sama internasional. Indonesia berada di persimpangan lalu lintas dunia yang memberikan kemudahan akses dalam membangun jejaring kerja sama internasional. Posisi di persimpangan lalu lintas dunia memberikan akses yang lebih mudah secara ekonomi untuk kerja sama dengan negara-negara di utara khatulistiwa dan negara-negara di selatan khatulistiwa. Dalam kerja sama tersebut terdapat keunggulan komparatif yang dapat memberi keuntungan bagi negara-negara lain yang hendak menjalin kerja sama dengan Indonesia.
Indonesia memiliki tipe iklim yang beragam jenisnya. Secara makro nasional, iklim Indonesia sesuai letak astronomisnya beriklim tropis dengan suhu yang rata-rata panas disertai musim hujan dan kemarau. Musim hujan berlangsung dari bulan Oktober-April dan musim kemarau berlangsung dari bulan April-Oktober. Di beberapa wilayah Indonesia musim hujan datang lebih awal dan di beberapa wilayah lain datang lebih akhir. Adapun secara mikro kewilayahan, Indonesia memiliki iklim yang beragam. Ada iklim hutan hujan tropis, tropik basah, dan iklim kering atau sangat kering. Keragaman iklim tersebut menjadikan wilayah Indonesia sebagai wahana bagi tumbuhnya beraneka ragam hayati. Sebagai contoh, Indonesia memiliki 25.000 spesies tumbuhan dan 400.000 spesies hewan dan ikan yang penting bagi dunia.
2. Wilayah Indonesia yang Luas
Badan Informasi Geospasial (BIG) menyajikan luas daratan wilayah Indonesia adalah 1.922.570 km² (1,2% dari luas daratan dunia) dan perairan 3.257.483 km². Luas total wilayah Indonesia adalah 5.180.053 km². Secara internasional, luas daratan Indonesia berada pada urutan ke-15 setelah Rusia, Kanada, Tiongkok, Amerika Serikat, Brazil, Australia, India, Argentina, Kazakhstan, Aljazair, dan empat negara lainnya. Jika dibandingkan dengan luas Amerika Serikat, wilayah Indonesia membentang dari Seattle wilayah bagian paling barat hingga New York di bagian paling timur Negeri Paman Sam itu.
Wilayah daratan Indonesia bervariasi, tidak hanya berupa dataran rendah, tetapi juga berupa dataran tinggi, pegunungan dan perbukitan, bahkan gunung api yang masih aktif. Berbagai jenis tanah dijumpai di daratan Indonesia, seperti tanah aluvial, regosol, latosol, andosol, podsolik, dan jenis tanah lainnya. Jenis-jenis tanah tersebut memiliki kesuburan yang berbedabeda dan kesesuaian lahan yang berbeda-beda pula. Ada jenis tanah yang subur, tetapi ada pula jenis tanah yang tidak subur. Berbagai jenis tanah tersebut memberikan potensi bagi tumbuhnya berbagai jenis tanaman yang diperlukan sebagai sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable) untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk.
Wilayah perairan laut Indonesia juga beragam. Ada laut dangkal (transgresi), seperti Dangkalan Sunda di wilayah barat dan Dangkalan Sahul di wilayah timur. Ada pula laut dalam (ingresi) di antara kedua laut dangkal tersebut, seperti Laut Sulawesi, Laut Banda, dan sekitarnya. Oleh karena itu, tidak berlebihan kalau Indonesia juga disebut negara maritim karena luas perairan lautnya hampir mencapai tiga perempat daratan atau seluas 5,9 juta km². Garis pantainya mencapai 95.161 km, terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Arianto, 2020).
Luas perairan laut dengan garis pantai yang demikian panjang menjadikan Indonesia memiliki sumber daya laut yang tinggi, seperti ikan, udang, mutiara, rumput laut, dan sejenisnya. Selain itu, juga terdapat hutan mangrove yang mencapai 4,25 juta ha atau 19% dari luas hutan mangrove dunia, terumbu karang mencapai 18% dari luas terumbu karang dunia, bibit udang, padang lamun, dan sebagainya.
Wilayah Indonesia yang demikian luas memberikan kesempatan yang besar pada negara-negara lain secara bilateral dan multilateral untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia. Wilayah Indonesia terdiri atas 514 wilayah kabupaten dan kota (416 kabupaten dan 98 wilayah kota) yang potensial untuk menjalin kerja sama internasional.
3. Sumber Daya Alam Indonesia yang Potensial
Sebagai warga negara Indonesia, kita tentu merasa sangat bersyukur. Betapa tidak, negara kita dikaruniai potensi sumber daya alam yang melimpah jumlah dan keragamannya. Sumber daya alam tersebut menyebar di wilayah daratan dan perairan laut yang membutuhkan pengelolaan secara optimal dan berkelanjutan.
Ada berbagai jenis sumber daya alam daratan dan perairan laut yang bernilai strategis. Sumber daya alam tersebut diperlukan oleh banyak negara untuk memenuhi kebutuhan industri, transportasi, dan kebutuhan rumah tangga warga negaranya. Misalnya batu bara, gas, nikel, besi, dan timah. Batu bara banyak diperlukan untuk menggerakkan industri strategis di Korea Selatan. Gas alam diperlukan untuk bahan baku industri di Jepang. Bauksit diperlukan bagi Tiongkok sebagai bahan baku pembuatan baterai. Berbagai jenis sumber daya alam laut juga banyak diperlukan negara-negara lain, misalnya benih udang, rumput laut, dan beberapa jenis ikan tertentu.
Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa Indonesia memiliki geopolitik yang tinggi potensinya untuk menjalin kerja sama internasional. Indonesia memiliki letak yang strategis di persimpangan lalu lintas dunia, Indonesia juga memiliki wilayah yang luas, dan Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang besar, baik yang dapat diperbarui maupun yang tidak dapat diperbarui.